Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Campur Aduknya Perasaan Sri Mulyani Melihat Capaian "Tax Amnesty"

Kompas.com - 01/04/2017, 00:12 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan perasaannya jelang penutupan program pengampunan pajak atau tax amnesty. Melihat kinerja Direktorat Jenderal Pajak dalam program tax amnesty, Sri Mulyani mengaku puas.

"Dalam artian seluruh jajaran Ditjen Pajak bekerja luar biasa keras dari awal hingga akhir," ujarnya di Kantor Pusat Ditjen Pajak, Jumat (31/3/2017).

Kerja keras Ditjen Pajak itu tutur Sri Mulyani terlihat mulai dari menyelesaikan aturan, memperbaiki SOP pelayanan, hingga dedikasi dan pelayanan maksimal hingga akhir program tax amnesty.

Meski begitu, Sri Mulyani juga belum bisa tenang. Sebab tutur perempuan yang kerap disapa Ani itu, target pajak yang ada di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) belum tercapai.

Di dalam bebagai kesempatan, Sri Mulyani selalu mengatakan bahwa tax amnesty hanya bagian dari tugas besar Kementerian Keuangan yakni mengumpulkan pendapatan negara salah satunya dari pajak.

"Jumlah peserta 974.000 saya gak tau apakah bisa tembus 1 juta malam ini, saya anggap masih kecil. (Wajib pajak) Orang pribadi non UMKM atau bukan, saya anggap masih banyak yang tidak ikut tax amnesty," kata Sri Mulyani.

"Deklarasi (harta) saya rasa Indonesia sudah cukup besar, apakah masih ada yang high well? Masih ada. Tapi sebagian besar sudah ikut, bahkan sampai detik terakhir malam ini ada yg betul-betul mau laksanakan jadi pikir-pikir ikut enggak, akhirnya ikut," sambung dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com