Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi Mulai Pulih, COWL Genjot Proyek Properti

Kompas.com - 16/05/2017, 17:28 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Perlambatan ekonomi global maupun domestik membuat penjualan properti di Tanah Air mengalami kelesuan dalam tiga tahun terakhir. Namun demikian, emiten pengembang properti PT Cowell Development Tbk (COWL) menyatakan optimismenya di tahun ini.

Presiden Direktur COWL Edhi Sutanto menyatakan nilai penjualan perseroan tercatat sebesar Rp 570 miliar pada tahun 2016. Beberapa inisiatif pemerintah dan regulator dinilai mampu menggenjot daya beli di sektor properti.

"Munculnya  berbagai kebijakan strategis yang dilakukan Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) seperti LTV Inden, Tax Amnesty, BI Rate yang rendah, Pajak PPH, DIRE (Dana Investasi Real Estate), dan regulasi kepemilikan asing cukup membantu peningkatan daya beli masyarakat," ujar Edhi dalam pernyataan resmi usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) COWL, Selasa (16/5/2017).

Menurut dia, pasar properti Indonesia tetap menjadi primadona sebagai investasi jangka panjang yang menjanjikan. Selain itu, program pengampunan pajak dinilainya sebagai momen titik balik untuk pasar properti di tahun 2017.

Darwin F Manurung, Direktur COWL menyatakan, tahun 2017 COWL akan melakukan ekspansi dan membangun proyek baru. Ini melihat animo masyarakat yang tinggi dan respon pasar.

"Tahun ini kami meluncurkan lima proyek baru di beberapa lokasi dan mayoritas yang dibangun adalah hunian apartemen. Proyek itu mencakup di Jakarta, Bogor dan sejumlah lokasi lainnya," jelas Darwin.

COWL meyakini efek gulir kebijakan amnesti pajak diharapkan bisa membawa banyak dana tunai ke Indonesia dan dibelanjakan untuk membeli properti. COWL pun menargetkan pertumbuhan bisnis mencapai 10 persen tahun ini. COWL memiliki landbank alias tabungan lahan sekitar 70 hingga 80 hektare (ha). Landbank terluas berada di proyek Borneo Paradiso.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com