Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daging Kerbau Impor Serbu Pasar, Bisnis Sapi Potong Rakyat Terhimpit

Kompas.com - 06/06/2017, 07:15 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebijakan pemerintah melakukan impor daging beku secara masif dinilai memberikan dampak buruk bagi kelangsungan hidup dan bisnis ternak sapi potong rakyat di Indonesia.

Sekretaris Jenderal Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) Rochadi Tawaf menjelaskan, saat ini para peternak rakyat yang melakukan budidaya sapi sudah tidak lagi berorientasi pada bisnis ternak sapi potong harian.

Menurutnya, para peternak menggantungkan nasibnya pada Hari Raya Idul Adha.

"Bisnis sapi potong sekarang, sudah tidak menguntungkan bisnisnya. Sekarang istilahnya tinggal panjang-panjangin usus, kuat-kuatin aja," ungkap Rochadi saat diskusi dengab media di Gedung Smesco, Jakarta, Senin (5/6/2017).

Menurut Rochadi, para peternak menggantungkan nasibnya pada Hari Raya Idul Adha karena pada momen tersebut harga daging sapi lebih tinggi dibandingkan hari-hari biasa.

Dia menjelaskan, pada saag Idul Adha harga sapi mampu mencapai Rp 60.000 per kilogram berat hidup, sedangkan hari biasa hanya Rp 40.000 per kilogram berat hidup.

"Peternak lokal orientasi berubah jadi setahun sekali di Idul Adha," paparnya.

Menurut Rochadi, saat ini kondisi tersebut terjadi bukan hanya di wilayah Jakarta dan sekitarnya, tetapi sudah mulai ke wilayah Jawa Tengah dan Timur.

Hal tersebut menyusul penyebaran daging impor beku yang sudah menembus pasar di Jawa Tengah dan Jawa Timur. 

"Dengan intervensi daging impor, ya sudah bubar (peternak). Daging India juga sudah merangsek ke Jawa Tengah, Jawa Timur. Peternakan rakyat seakan tidak boleh tumbuh," tegasnya.

Mediasi

 

Kendati demikian, pihaknya telah melakukan mediasi dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) terkait permasalahan yang dihadapi peternak rakyat saat ini, namun, belum mendapatkan hasil yang lebih baik.

"Akhirnya peternak alih profesi karena sebagai peternak sudah tidak lagi menguntungkan," paparnya.

Berdasarkan data terakhir sensus ternak sapi dan kerbau Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, sedikitnya ada 16,2 juta ekor populasi sapi dan kerbau di Tanah Air.

Angka itu terdiri dari jumlah sapi potong 14.367.975 ekor, jumlah sapi perah 566.974 ekor dan jumlah kerbau 1.265.699 ekor.

Namun, dari data Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) hanya mencapai 12,5 juta ekor.

(Baca: Daging Kerbau dari Bulog Harus Dijual dalam Bentuk Beku)

Kompas TV Harga Daging Ayam Mulai Merangkak Naik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com