Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setya Novanto Tersangka, Apa Efeknya ke Bursa?

Kompas.com - 18/07/2017, 13:27 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Penetapan Setya Novanto sebagai tersangka korupsi proyek pengadaan Kartu Tanda Penduduk berbasis elektronik (e-KTP) diprediksi tidak akan terlalu mengganggu kinerja pasar modal. Sebab, tidak ada emiten yang secara langsung terlibat dalam kasus tersebut.

Akan tetapi, analis Koneksi Kapital Alfred Nainggolan melihat, kasus e-KTP akan memanaskan kondisi politik Indonesia. Pasalnya Setya Novanto menjabat dua posisi politik strategis yakni sebagai Ketua Umum Golongan Karya sekaligus Ketua DPR.

"Kalau saya lihat ini lebih ke arah faktor politik yang akan terimbas ke tersangka. Kalau efeknya ke pasar saham bisa dikatakan masih jauh," kata Alfred kepada Kontan, Selasa (18/7/2017).

Alfred melanjutkan faktor yang bisa menjadi potensi pelemahan pada pasar modal adalah kontribusi lembaga DPR dapat berkurang terhadap percepatan program pemerintah. Ujungnya, hal ini berpotensi memperlambat pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Walaupun realisasi kinerja DPR secara umum masih belum maksimal, namun politik akan memanas dan menghambat kinerja pemerintahan.

"Kalau ditanya apakah sama sekali tidak signifikan ya tidak juga. Kalau kondisinya seperti ini, politik tidak kondusif, maka kebijakan pemerintah tidak maksimal," jelas Alfred.

Kemungkinan lainnya adalah secara makroekonomi, kondisi politik yang tidak stabil akan menghasilkan ekonomi yang sebanding. Namun untuk saat ini, Alfred melihat efek langsung kepada bursa saham Indonesia masih minim.

 

Berita ini diambil dari kontan.co.id dengan judul: Setnov tersangka, apa efeknya ke bursa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com