Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dahlan: BUMN Ingin Jadi "Tangan Kiri Negara"

Kompas.com - 10/12/2012, 18:00 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri BUMN Dahlan Iskan menginginkan agar BUMN bisa menjadi tangan kiri negara. Artinya, BUMN bisa menjadi salah satu pelaksana proyek untuk mendukung perekonomian negara.

"Selama ini, seluruh proyek negara dibiayai APBN. Itu menjadi tangan kanan negara. Tetapi, kami juga ingin menjadi tangan kiri negara, yaitu semua proyek negara dibiayai oleh BUMN," kata Dahlan dalam acara Prospek Ekonomi Indonesia 2013 oleh Komite Ekonomi Nasional (KEN) di Jakarta, Senin (10/12/2012).

Menurut Dahlan, selama ini, BUMN telah menjadi tulang punggung seluruh proyek negara. Sepanjang 2011-2014, Kementerian BUMN siap mengalokasikan belanja modal (capex) sebesar Rp 836 triliun untuk menjalankan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

Proyek yang menjadi andalan perusahaan BUMN untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan membantu negara adalah proyek infrastruktur. Masalahnya, dana untuk pembebasan lahan dalam proyek infrastruktur itu masih mahal. Dahlan menginginkan agar dana dari seluruh BUMN itu bisa dicairkan, khususnya untuk membebaskan lahan.

"Untuk harga (pembebasan lahan), agak mahal sedikit tidak apa-apa, asal semua proyek infrastruktur itu bisa dibangun," tambahnya.

Untuk pembangunan infrastruktur jalan tol, Kementerian BUMN ingin ada satu lagi perusahaan jalan tol non Tbk (Terbuka/perusahaan publik), yaitu PT Hutama Karya. "Presiden sudah minta (HK) untuk dijalankan. Akhir tahun ini semoga bisa terlaksana," tambahnya.

PT Hutama Karya ini akan menjadi pesaing baru PT Jasa Marga Tbk (JSMR). Meski sama-sama milik pemerintah, fokus usaha kedua perusahaan ini akan berbeda. Jika Jasa Marga akan berorientasi profit, Hutama Karya akan melaksanakan pembangunan proyek sesuai penugasan negara atau Kementerian BUMN.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com