JAKARTA, KOMPAS.com — Sehubungan dengan desakan Bank Indonesia (BI) agar Singapura menerapkan asas resiprokal, Otoritas Moneter Singapura atau Monetary Authority of Singapore (MAS) berjanji akan mengakomodasi permintaan tersebut.
Sebagaimana dikutip dari website MAS, Rabu (22/5/2013), otoritas tersebut menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan pembahasan lebih lanjut dengan BI untuk menjalankan asas resiprokal itu. "Mengingat kerja sama yang baik antara Singapura dan Indonesia, MAS dan BI mengeksplorasi akses lebih lanjut ke pasar masing-masing," tulis MAS.
MAS menyebutkan, pihaknya membuka peluang bagi bank asal Indonesia membuka layanan perbankan di segmen wholesale serta layanan bagi pelajar Indonesia dan tenaga kerja Indonesia yang bekerja di Singapura.
Asas resiprokal kembali ditagih oleh Bank Indonesia kepada Singapura, terkait dengan rencana akuisisi Bank Danamon oleh bank asal Singapura, DBS. Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution menyatakan bahwa pihaknya memiliki syarat khusus apabila DBS ingin mengakuisisi penuh (67,37 persen) saham Bank Danamon.
Menurut Darmin, syarat yang diminta adalah penerapan asas resiprokal sehingga bank-bank BUMN bisa melakukan ekspansi di negara tetangga tersebut.
Simak berita lain seputar akuisisi Bank Danamon oleh DBS di:
Polemik Akuisisi Bank Danamon
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.