Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ambil Alih Inalum, Pemerintah Siapkan Rp 7 Triliun

Kompas.com - 26/06/2013, 07:43 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan untuk mengambil alih proyek asahan atau PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), pemerintah telah menyiapkan dana sebesar Rp 7 triliun.

Dana tersebut akan diambil dari APBN-Perubahan 2012 dan APBN 2013. Hal ini disampaikannya seusai Rapat Komisi VI terkait pembentukan panitia kerja (panja) pengambilalihan Inalum dari pihak Jepang atau Nippon Asahan Alumuniun (NAA).

"Anggaran tersebut akan digunakan untuk pembelian aset, dana contingency, serta biaya operasional perusahaan selama masa transisi," kata MS Hidayat, di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (25/6/2013).

Pada 1 November 2013, diharapkan kepemilikan saham 100 persen dikuasai Indonesia. Setelah PT Inalum berhasil dikuasai, maka pemerintah akan merombak struktur manajemen PT Inalum dengan diisi putra putri Indonesia.

Di samping itu, ia menjamin dengan kepemilikan saham sebesar 100 persen, maka pihak Jepang tak akan lagi menempati posisi strategis, bahkan tak memiliki jabatan lagi di perusahaan tersebut.

Kendati demikian, MS Hidayat enggan mengungkapkan siapa yang akan mengelola PT Inalum. Saat ini, pemerintah masih fokus untuk mengambil alih 100 persen saham PT Inalum.

"Dengan struktur yang baru nanti, 10-20 tahun ke depan, saya yakin Sumatera akan menjadi industri alumunium yang terpandang," kata MS Hidayat.

Sebelumnya, Komisi VI DPR RI bersama Kementerian Perindustrian, Kementerian BUMN, dan Kementerian Keuangan pun telah sepakat untuk membentuk panitia kerja (panja) pengambilalihan PT Inalum.

Ketua Komisi VI DPR Airlangga Hartarto mengatakan bahwa pembentukan panja ini akan selesai sebelum Oktober 2013. Pembentukan panja ini, kata dia, lantaran Pemerintah Indonesia harus menyiapkan dana sebesar 709 juta dollar AS atau setara dengan Rp 7 triliun untuk pengambilalihan saham NAA sebesar 58,88 persen.

Apabila pemerintah ingin mengambil alih Inalum menjadi BUMN, kata dia, harus ada Penyertaan Modal Negara (PMN). Sekedar informasi, Inalum adalah perusahaan aluminium smelter, hasil kerja sama Indonesia dengan NAA yang berdiri sejak 1975. Saat ini, pemerintah Indonesia menguasai sekitar 41,13 persen saham Inalum. Sebagian besar, yakni 58,87 persen saham dimiliki NAA.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com