Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga BBM Bersubsidi Naik, Inflasi Juli Bisa 2,38 Persen

Kompas.com - 05/07/2013, 21:31 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi Juli 2013 akan bisa mencapai 2,38 persen. Kenaikan inflasi tersebut merupakan dampak dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang mulai diberlakukan 22 Juni 2013.

Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan inflasi Juli 2013 merupakan angka inflasi tertinggi sebagai dampak kenaikan harga BBM bersubsidi. Sebab, kenaikan harga BBM bersubsidi ini akan memberi dampak kenaikan inflasi selama empat bulan ke depan.

"Kami perkirakan inflasi pasca kenaikan harga BBM bersubsidi ini di Juli 2013 mencapai 2,38 persen," kata Agus saat konferensi pers di Gedung BI Jakarta, Jumat (5/7/2013).

Agus menambahkan, inflasi di Juli ini akan tertinggi pasca-kenaikan harga BBM bersubsidi yang mulai diberlakukan akhir Juni 2013. Sementara itu, angka inflasi Agustus 2013 akan sedikit menurun menjadi 0,93 persen. Sedangkan angka inflasi di September 2013 hanya akan menjadi 0,1 persen.

Untuk itu dalam setahun, angka inflasi akan menjadi 7,2-7,8 persen. Angka prediksi inflasi sebesar 7,8 persen merupakan angka prediksi terburuk bila pemerintah tidak mampu menjaga ketersediaan pangan, lonjakan biaya transportasi hingga ketersediaan elpiji di pasar.

"Tapi kalau mampu mengendalikan masalah tersebut, angka inflasi tahunan akan mencapai 7,2 persen," tambahnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, pasca-kenaikan harga BBM bersubsidi ini, angka inflasi di Juni 2013 masih sebesar 1,03 persen (mom) dan sebesar 5,90 persen (yoy). Angka inflasi tersebut masih rendah karena hanya memperhitungkan seminggu pasca kenaikan harga BBM bersubsidi. Pemerintah sendiri memerkirakan angka inflasi akan melonjak di bulan ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com