Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hatta Geram dengan Kementerian yang Hambat Impor

Kompas.com - 08/07/2013, 17:09 WIB
Sandro Gatra,
Didik Purwanto

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Perekonomian Hatta Rajasa mengaku geram terhadap kinerja kementerian di bawahnya yang lelet mengantisipasi harga kebutuhan pokok yang melonjak. Bila sudah diputuskan untuk impor, maka kementerian terkait agar segera melakukan impor.

Hatta mengaku harga tiga komoditas, yaitu daging sapi, daging ayam, dan cabai, telah naik lebih dari 5 persen pada pekan ini. Dengan demikian, pemerintah memutuskan untuk melakukan impor dalam menstabilkan harga.

"Itu sudah tiga bulan yang lalu saya bilang, tambah stok tambah stok. Kok masih lelet juga," kata Hatta saat ditemui di kantornya, Jakarta, Senin (8/7/2013).

Hatta menginginkan agar kementerian yang ditunjuk segera merealisasikan impornya dan tidak menunda-nunda langkah tersebut. Sebab, dengan penundaan impor tersebut, stok produk di pasar Tanah Air menjadi berkurang sehingga harga produk seperti daging ayam dan daging sapi melonjak.

Hatta mengklaim bahwa stok pangan menjelang puasa dan Lebaran masih aman. Namun, dia mengakui bahwa masih ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan karena keterbatasan suplai barang di pasar.

"Ini memang kita kendalikan dengan cara mempercepat suplai bagi keperluan stok dalam negerinya tidak cukup. Kita akan impor supaya tidak ada inflasi," jelasnya.

Pekan lalu, harga daging ayam melonjak berkisar antara Rp 18.000 hingga Rp 34.400 per kg. Untuk harga cabai merah keriting, terendah di Yogyakarta seharga Rp 21.000 per kg dan tertinggi di Bandung seharga Rp 34.600 per kg.

Untuk cabai merah biasa, terendah di Denpasar seharga Rp 18.000 per kg dan tertinggi di Bandung seharga Rp 59.400 per kg, serta cabai rawit merah terendah di Denpasar seharga Rp 35.000 per kg, dan tertinggi di Bandung seharga Rp 59.400 per kg.

Sementara untuk kondisi daging sapi, stok yang ada saat ini mencapai 141.862 ekor yang terdiri dari 110.362 ekor sapi impor dan 31.500 ekor sapi lokal. Jumlah tersebut apabila disetarakan daging mencapai 16,65 ribu ton. Namun di pasar, harga daging sapi mencapai di atas Rp 90.000 per kg.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Whats New
Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Earn Smart
Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Whats New
Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema 'Part Manufacturer Approval'

Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema "Part Manufacturer Approval"

Whats New
Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Whats New
Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Earn Smart
Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Whats New
Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Whats New
Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Whats New
Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Whats New
[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

Whats New
Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Whats New
3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com