Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Rate Naik, Pemerintah Klaim Tak Beratkan Pengusaha

Kompas.com - 12/07/2013, 20:21 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pelaku usaha dinilai tak akan terganggu dengan keputusan Bank Indonesia (BI) yang menaikkan suku bunga acuan BI (BI Rate) sebesar 50 bps menjadi 6,5 persen.

Menteri Perindustrian MS Hidayat menyambut baik kebijakan bank sentral untuk menaikkan BI Rate. Hal tersebut akan berdampak positif bagi pengusaha. "Saya kira itu bagus untuk mengamankan impor supaya tidak terseleksi," kata Hidayat saat ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat (12/7/2013).

Hidayat menambahkan selama ini level BI Rate yang dipertahankan selama lebih dari setahun terakhir dan baru hanya dinaikkan sebesar 25 bps terus menggerus level nilai tukar rupiah. Dengan demikian, hal ini juga mengganggu kinerja bisnis pengusaha di Tanah Air.

Di sisi lain, kenaikan BI Rate akan menyebabkan kenaikan suku bunga kredit perbankan. Namun, hal tersebut tidak akan mengganggu bisnis pengusaha karena perbankan saat ini juga bersaing memberikan pinjaman dana dengan bunga relatif bersaing.

"Memang kebijakan kenaikan BI Rate ini akan menimbulkan tingkat suku bunga perbankan sedikit meningkat, tapi akan menyelamatkan bisnis secara overall," tambahnya.

Sekadar catatan, BI telah menaikkan level BI Rate sebesar 50 bps ke level 6,5 persen. Hal ini untuk mengantisipasi inflasi akibat kenaikan harga BBM bersubsidi, khususnya inflasi Juli 2013 sebesar 2,3-2,5 persen.

Sementara itu, nilai tukar rupiah hari ini diperdagangkan di level Rp 9.980 per dollar AS, menurun dibanding level perdagangan kemarin di Rp 9.979 per dollar AS. Nilai ini melemah jika dibanding perdagangan di awal pekan ini yang hanya di level Rp 9.960 per dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teten Optimistis Ekspor Furnitur RI Capai Rp 79,9 Triliun

Teten Optimistis Ekspor Furnitur RI Capai Rp 79,9 Triliun

Whats New
IHSG Ditutup Naik 36 Poin, Rupiah Menguat

IHSG Ditutup Naik 36 Poin, Rupiah Menguat

Whats New
Asosiasi Furnitur Optimistis Rebut 1 Persen Pangsa Pasar Global di 2024

Asosiasi Furnitur Optimistis Rebut 1 Persen Pangsa Pasar Global di 2024

Whats New
Sasar Milenial, MSIG Life dan Bank BJB Luncurkan Asuransi Jiwa Smile Life Extra Plus

Sasar Milenial, MSIG Life dan Bank BJB Luncurkan Asuransi Jiwa Smile Life Extra Plus

Whats New
Dukung Pengembangan SDM, IWIP-WBN Buka Program Beasiswa untuk Mahasiswa dan Mahasiswi di Halteng dan Haltim

Dukung Pengembangan SDM, IWIP-WBN Buka Program Beasiswa untuk Mahasiswa dan Mahasiswi di Halteng dan Haltim

Whats New
Renovasi hingga Buka Toko Baru, Supra Boga Lestari Siapkan Capex Rp 49,5 Miliar

Renovasi hingga Buka Toko Baru, Supra Boga Lestari Siapkan Capex Rp 49,5 Miliar

Whats New
'Multiplier Effect' Gaji ke-13 PNS, TNI-Polri, dan Pensiunan

"Multiplier Effect" Gaji ke-13 PNS, TNI-Polri, dan Pensiunan

Whats New
Aturan Impor Direvisi, Dunia Usaha: Terima Kasih Pemerintah...

Aturan Impor Direvisi, Dunia Usaha: Terima Kasih Pemerintah...

Whats New
Malaysia Mulai Pangkas Subsidi Solar, Hemat Rp 12,7 Triliun Setahun

Malaysia Mulai Pangkas Subsidi Solar, Hemat Rp 12,7 Triliun Setahun

Whats New
63 Persen Gen Z Sebut Lebih Penting Bawa Smartphone Ketimbang Dompet, Berikut Alasannya

63 Persen Gen Z Sebut Lebih Penting Bawa Smartphone Ketimbang Dompet, Berikut Alasannya

BrandzView
Harga Bitcoin Intip Level Tertinggi Sepanjang Sejarah

Harga Bitcoin Intip Level Tertinggi Sepanjang Sejarah

Whats New
Emiten Ritel RANC Absen Bagi Dividen, Ini Sebabnya

Emiten Ritel RANC Absen Bagi Dividen, Ini Sebabnya

Whats New
Dukung Ekosistem Urban Terintegrasi, Bank Mandiri Perkuat Kemitraan dengan Lippo Group

Dukung Ekosistem Urban Terintegrasi, Bank Mandiri Perkuat Kemitraan dengan Lippo Group

Whats New
OJK: Proses Merger Bank MNC dan Nobu Masih Lanjut, Saat Ini Tahap 'Cross Ownership'

OJK: Proses Merger Bank MNC dan Nobu Masih Lanjut, Saat Ini Tahap "Cross Ownership"

Whats New
Kondisi Perekonomian Global Membaik, BI Pertahankan Suku Bunga Acuan 6,25 Persen

Kondisi Perekonomian Global Membaik, BI Pertahankan Suku Bunga Acuan 6,25 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com