Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Boleh Akuisisi Lebih dari 40 Persen Saham, asal Syariah

Kompas.com - 18/07/2013, 11:44 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com 
— Kabar baik bagi perbankan nasional yang getol mengakuisisi. Bank Indonesia (BI) membolehkan bank mendekap kepemilikan saham lebih dari 40 persen. Syaratnya, bank yang menjadi obyek akuisisi harus berubah status menjadi bank syariah. Tepatnya, bank hasil akuisisi menjadi bank umum syariah (BUS). 

Direktur Direktorat Perbankan Syariah BI Edy Setiyadi mengatakan, jika mengakuisisi bank dan kemudian mengubah bank hasil akuisisi menjadi BUS, maka investor berhak memiliki saham lebih dari 40 persen. "Jika statusnya masih unit usaha syariah (UUS) dan baru hendak spin-off, investor hanya bisa memiliki maksimal 40 persen sesuai aturan," ujarnya, Rabu (17/7/2013).

Kepemilikan saham di BUS tertera dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 14/8/PBI/2012. Pada poin J beleid tersebut tertera, pemegang saham pada BUS dapat memiliki saham lebih dari batas maksimum kepemilikan saham dan wajib menyesuaikan dengan batas maksimum kepemilikan saham paling lama akhir Desember 2028.

BI sedang kaji aturan tersebut lebih detail. Arah kajiannya, adanya relaksasi aturan kepemilikan saham bagi bank umum yang akan dikonversi menjadi BUS. Alasan BI, ini agar industri perbankan syariah berkembang pesat.

Seperti diberitakan, Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) hendak mencaplok 70 persen saham Bank Sahabat Purba Danarta. BTPN masuk ke Bank Sahabat melalui penyertaan modal mencapai Rp 600 miliar. 

BTPN memang ngebet menguasai Bank Sahabat karena ingin membesarkan UUS miliknya. Jika akuisisi mendapat restu, maka BTPN siap mengonversi Bank Sahabat. "Setelah akuisisi, kami akan spin-off menjadi BUS," tutur Direktur Kepatuhan BTPN Anika Faisal.

Sementara itu, Direktur Utama BTPN Jerry Ng saat buka bersama pada Rabu (17/7/2013) juga mengakui bahwa prospek perbankan syariah di Indonesia cukup cerah. Menurutnya, hingga saat ini, share perbankan syariah masih kecil, padahal mayoritas masyarakat Indonesia adalah Muslim.  

Saat ini, bank sentral masih memproses proposal BTPN untuk mengakuisisi Bank Sahabat. Edy menegaskan, BTPN bisa menguasai Bank Sahabat asal status bank itu sudah menjadi BUS terlebih dahulu. BTPN enggan mengubah UUS menjadi BUS lantaran proses spin-off butuh waktu panjang. (Nina Dwiantika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com