Dalam siaran persnya, JCR menyampaikan tiga faktor kunci yang mendukung keputusan afirmasi tersebut.
Pertama, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan dan didukung oleh permintaan domestik yang solid. Kedua, beban utang publik yang rendah sebagai hasil dari pengelolaan fiskal yang berhati-hati, dan ketiga, ketahanan terhadap guncangan eksternal.
“Afirmasi peringkat tersebut menunjukkan bahwa perekonomian Indonesia relatif stabil ditengah perlambatan perekonomian global yang disertai ketidakpastian yang tinggi”, ujar Gubernur Bank Indonesia, Agus DW. Martowardojo dalam keterangan resminya, Senin (22/7/2013).
Menurutnya, momentum yang ada saat ini perlu dipertahankan melalui upaya yang terkoordinasi antara pemerintah dan Bank Indonesia. Dengan demikian, bisa terwujud perekonomian yang lebih sehat.
Secara lebih rinci, analis JCR menyatakan bahwa Indonesia akan tetap mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang kuat dan kesinambungan fiskal pada tahun-tahun mendatang.
Di sisi lain, Indonesia perlu memperhatikan defisit transaksi berjalan yang dialami neraca pembayaran belakangan ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.