Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Klaim 100.000 Orang Kaya Kembalikan BLSM

Kompas.com - 25/07/2013, 16:22 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah mengklaim ada sekitar 100.000 masyarakat penerima Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) yang mengembalikan paket kompensasi kenaikan harga BBM bersubsidi tersebut.

Deputi Seswapres Bidang Kesra dan Penanggulangan Kemiskinan dan Sekretaris Eksekutif Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) Bambang Widianto mengatakan, orang yang mengembalikan BLSM itu lantaran menganggap dirinya tidak layak menerima.

"Sampai hari ini ada yang mengembalikan KPS sekitar 100.000-an. Tapi di lapangan belum tahu, soalnya data bergerak terus," kata Bambang saat konferensi pers di Kantor Sekretariat Wakil Presiden di Jakarta, Kamis (25/7/2013).

Bambang menambahkan, penyebab mereka mengembalikan KPS ini adalah segan mengambil atau mereka menganggap dirinya lebih mampu sehingga tidak merasa pantas menerima BLSM. Apalagi, paket kompensasi kenaikan harga BBM bersubsidi ini hanya Rp 150.000 per bulan yang akan diberikan selama empat bulan berturut-turut.

Bila KPS dikembalikan, otomatis dana kompensasi tersebut juga akan dikembalikan ke pemerintah. Nantinya, pemerintah akan melaporkan sisa dana pengembalian KPS ini.

Hingga saat ini, jumlah penerima BLSM baru terserap 88,72 persen atau sekitar 13.778.859 Rumah Tangga Sasaran (RTS). Sisanya yang belum terserap sebesar 1.752.038 RTS atau mencapai 11,28 persen.

"Pengalaman di tahun 2008 saat pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT) dulu, kalau penyerapan sudah 90 persen, maka naiknya pun lambat," tambahnya.

Saat ini, pemerintah juga bersiap-siap untuk memberikan paket kompensasi untuk tahap II yaitu untuk bulan Agustus dan September 2013. Pemerintah memilih untuk menyalurkan dalam dua paket pengiriman agar tidak memakan waktu dan biaya.

Sementara itu untuk di Papua serta kawasan Indonesia Timur, pemerintah akan langsung menggabungkan dalam satu kali pemberian BLSM agar efektif. Hal ini karena penyaluran paket kompensasi ini memerlukan waktu, tenaga dan biaya yang besar karena lokasinya yang hingga mencapai pelosok bahkan harus memakai pesawat terbang dalam menjangkaunya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Whats New
Cara Langganan Biznet Home, Biaya, dan Area Cakupannya

Cara Langganan Biznet Home, Biaya, dan Area Cakupannya

Spend Smart
9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja dan Tak Sedang Sekolah, Menko Airlangga: Kita Cari Solusi...

9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja dan Tak Sedang Sekolah, Menko Airlangga: Kita Cari Solusi...

Whats New
Apa Itu Stagflasi: Pengertian, Penyebab, dan Contohnya

Apa Itu Stagflasi: Pengertian, Penyebab, dan Contohnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com