Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BCA Naikkan Bunga Deposito Hingga 5,75 Persen

Kompas.com - 29/07/2013, 19:31 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Perbankan saat ini berlomba-lomba mencari dana mahal dari masyarakat untuk membiayai ekspansinya. Alternatifnya, untuk merebut dana mahal tersebut, perbankan menaikkan bunga dananya.

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja mengatakan, dalam tiga bulan terakhir, pihaknya sudah menaikkan bunga dana khususnya deposito sebanyak dua kali. Hal ini untuk mengantisipasi kenaikan suku bunga acuan BI (BI rate) dan fasilitas simpanan BI (Fasbi) yang sudah dinaikkan dua bulan sebelumnya.

Di sisi lain, kenaikan bunga deposito ini merupakan imbas dari perebutan dana mahal di masyarakat. Sebab, bank lain juga menaikkan bunga dananya, sehingga terjadi perebutan dana mahal di antara perbankan nasional.

"Sejak 1 Mei lalu BCA sudah naikkan bunga deposito dari 3,5 persen menjadi 5 persen. Lalu pada Juli ini kita sesuaikan lagi dengan menaikkan dari 5 persen menjadi 5,75 persen," kata Jahja saat konferensi pers di Hotel Indonesia Kempinski Jakarta, Senin (29/7/2013).

Jahja menambahkan, kenaikan bunga deposito juga menyebabkan dana pihak ketiga yang berupa deposito melonjak dari Rp 68 triliun ke Rp 72 triliun. Hal ini bisa mengompensasi penurunan jumlah simpanan dana mahal perseroan sejak kuartal II-2012 yang masih mencapai Rp 76 triliun menjadi Rp 68 triliun di Mei 2013.

Hingga semester I-2013, total dana pihak ketiga (DPK) perseroan melonjak sebesar 10,9 persen menjadi Rp 378,5 triliun. 

"Kelihatannya, dengan kenaikan bunga deposito ini bisa mengurangi penurunan yang lalu dan kompensasi dari pangsa pasar kita di deposito," jelasnya.

Namun demikian, Jahja enggan menjelaskan pangsa pasar deposito perseroan dibandingkan dengan perbankan lain. Tapi imbas kenaikan bunga deposito di Juli tersebut, baru akan terlihat di total perolehan dana pihak ketiga di kuartal III-2013 ke depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com