Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yunani Masih Hadapi Ledakan Pengangguran

Kompas.com - 10/08/2013, 23:53 WIB


ATHENA, KOMPAS.com -
Krisis keuangan masih meneror Yunani. Menurut badan statistik, pengangguran di negeri itu mencetak angka tertinggi pada Mei yaitu mencapai 27,6 persen.

Angka tersebut menunjukan kenaikan signifikan dibandingkan dengan tingkat pengangguran pada Mei 2012 sebesar 23,8 persen.

Kelompok usia terbesar yang tidak memiliki pekerjaan adalah usia 15-24 dengan persentase mencapai 64,9 persen.

Laporan ini muncul seiring adanya pertemuan antara Perdana Menteri Yunani Antonis Samaras dan Presiden Amerika Serikat Barack Obama di Washington.

Dalam pertemuan tersebut Obama memuji pemerintah Yunani yang mengambil langkah-langkah untuk mengurangi tumpukan utang.

Namun dia mendesak Samaras untuk menyeimbangkan langkah penghematan dengan langkah untuk mendorong pertumbuhan dan meningkatkan pekerjaan.

Yunani saat ini berada dalam tahun keenam resesi dan menunjukan pelemahan 25 persen terhadap produksinya pada 2007.

Bailout tak menolong

Yunani menjadi negara yang paling menderita dalam krisis ekonomi Eropa dan menjadi yang pertama menerima bailout internasional pada Mei 2010.

Negara ini diberi 6,8 miliar euro bulan lalu dari Uni Eropa, Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Sentral Eropa.

Uang tersebut diberikan dengan syarat ketat bahwa tingkat utang pemerintah harus dikurangi. Itu berarti pemotongan pekerjaan, kenaikan pajak, dan pengurangan upah dan pensiun.

Namun, langkah penghematan dituntut lebih jauh. Pada saat uang pinjaman terbaru ini dijamin, IMF mengatakan bahwa Yunani harus memberikan reformasi struktural yang cepat untuk menciptakan pertumbuhan dan lapangan kerja.

Tindakan pemerintah sejauh ini telah memicu kemarahan publik lebih luas dan protes yang kadang-kadang berubah menjadi kekerasan.

Pekan lalu, angka dari lembaga statistik resmi zona euro melaporkan bahwa tingkat pengangguran Yunani adalah 26,9 persen pada Juni, sangat tinggi dibandingkan dengan rata-rata zona euro sebesar 12,1 persen.(Kontan/Dyah Megasari)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Earn Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Earn Smart
Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke 'Jastiper'

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke "Jastiper"

Whats New
Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Rilis
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com