Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inflasi China Tetap Stabil Meski Ekonomi Tersandung

Kompas.com - 11/08/2013, 05:23 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNN Money
JAKARTA, KOMPAS.com - Inflasi China tetap stabil bulan lalu dan berada jauh di bawah target resmi pemerintah.

Hal ini membuka jalan baru bagi para pembuat kebijakan untuk mengejar langkah-langkah stimulus baru.

Biro Statistik Nasional China, Sabtu (10/8/2013) melaporkan, konsumen membayar lebih dari 2,7 persen untuk barang dan jasa di bulan Juli dibanding yang mereka lakukan tahun lalu.

Inflasi tahun ini berada pada kisaran yang wajar. Hal ini mengurangi satu kekhawatiran bagi para pejabat di Beijing terkait melambatnya ekonomi negara Tirai Bambu itu.

Sebuah laporan terpisah menyatakan output industri China lebih baik dari perkiraan sebelumnya, yakni naik 9.7 persen dibandingkan tahun sebelumnya, menumbuhkan tanda-tanda kemungkinan stabilnya ekonomi.

Saham di China menguat setelah data tersebut dirilis. Shanghai Composite Index (SCI) naik 0,4 persen dan indeks Hangseng menguat 0,5 persen pada penutupan pasar.

Pada Maret silam, pemerintah China menyatakan akan menjaga tingkat inflasi tahunan sebesar 3,5 persen atau lebih rendah.

Jika kenaikan harga tetap pada kisaran wajar, maka pemerintah harus memiliki lebih banyak ruang untuk mengejar langkah-langkah stimulus.

"Masih ada banyak ruang yang cukup bagi Beijing untuk meningkatkan langkah-langkah tepat bila diperlukan," kata seorang ekonom di HSBC seperti dikutip CNN Money.

Tapi pemerintah juga harus mempertimbangkan masalah politik sensitif mengenai harga pangan yang merupakan tolok ukur terpenting biaya hidup di China.

Aspek ini menyumbang lebih dari sepertiga dari perhitungan inflasi di negara itu. Bagi masyarakat pedesaan, harga pangan menjadi penghitungan beban utama.

Meningkatnya harga bahan pangan menjadi pendorong utama inflasi, yang didominasi oleh meningkatnya harga daging babi, tulis analis Capital Economics Qinwei Wang dalam sebuah pernyataan.

Pada Juli, harga pangan secara keseluruhan naik 5 persen dibandingkan tahun lalu, sementara harga daging babi meningkat 1,7 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Harga sayuran melonjak 2,2 persen dibandingkan pada bulan Juni. Melambungnya harga kemungkinan disebabkan oleh kekeringan di China selatan.

Ekonom Nomura, Zhiwei Zhang mengharapkan CPI tetap stabil di kisaran 2,7% persen pada kuartal ketiga tahun ini.

Untuk kuartal keempat, ia memperkirakan tingkat inflasi tahunan akan berada di atas 3% karena peningkatan harga musiman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Whats New
IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com