Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Berpotensi Melemah ke Rp 10.300 per Dollar AS

Kompas.com - 13/08/2013, 08:34 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis


JAKARTA,KOMPAS.com - Pergerakan nilai tukar rupiah masih tertekan minornya data-data perekonomian domestik. Pada perdagangan Selasa (13/8/2013) ini pelemahan rupiah masih rawan terjadi.

Nilai tukar rupiah kembali turun dan ditutup di Rp 10.293 per dollar AS (kurs tengah Bloomberg) kemarin mengikuti pelemahan pada sebagian besar mata uang Asia lainnya. Sedangkan indeks saham di BEI ditutup turun menjadi 4.597,78 (0,93 persen) di tengah penguatan sebagian besar bursa Asia lainnya.

Sementara itu, bursa global tercatat Variatif. Indeks Dow turun ke 15.419,7 (0,04 persen). Sedangkan yield obligasi pemerintah AS (Treasury Bond – TB) 10 tahun menjadi 2,621 persen (0,042 persen).

Pertumbuhan ekonomi Jepang dalam triwulan kedua tahun ini 2013 naik sebesar 0,6 persen dibanding kuartal sebelumnya atau 2,6 persen dibanding tahun lalu, melambat dibandingkan triwulan pertama 2013 yang mencapai 3,8 persen (YoY).

Pertumbuhan ekonomi yang melambat ini ditengarai karena perusahaan masih belum meyakini prospek ekonomi jangka menengah dan relatif sangat hati-hati sehingga anggaran belanja perusahaan justru turun.

Sementara itu, konsumsi swasta justru mencatat kenaikan terutama untuk belanja makanan, perjalanan dan berbagai produk mewah. Ekonom Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih, memperkirakan pasar keuangan Asia kemungkinan akan positif pada perdagangan hari ini terlihat dari indeks futurenya.

"Sedangkan untuk rupiah kemungkinan melemah menuju kisaran antara Rp 10.300-10.330 per dollar AS," kata Lana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Pasar Kripto 'Sideways', Simak Tips 'Trading' untuk Pemula

Pasar Kripto "Sideways", Simak Tips "Trading" untuk Pemula

Earn Smart
Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Whats New
Harga Emas Terbaru 10 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 10 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 10 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 10 Mei 2024

Spend Smart
Gandeng BUMDes, Anak Usaha SMGR Kembangkan Program Pengelolaan Sampah

Gandeng BUMDes, Anak Usaha SMGR Kembangkan Program Pengelolaan Sampah

Whats New
Daftar 27 Bandara Baru yang Dibangun Selama Pemerintahan Presiden Jokowi

Daftar 27 Bandara Baru yang Dibangun Selama Pemerintahan Presiden Jokowi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 10 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 10 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Whats New
Ini Program Pertagas yang Dinilai Dapat Menggerakkan Perekonomian Masyarakat Desa

Ini Program Pertagas yang Dinilai Dapat Menggerakkan Perekonomian Masyarakat Desa

Whats New
Kenaikan BI Rate Jadi 6,25 Persen Tidak Perlu Dikhawatirkan

Kenaikan BI Rate Jadi 6,25 Persen Tidak Perlu Dikhawatirkan

Whats New
6 Instrumen Keuangan yang Cocok untuk Membangun Dana Darurat

6 Instrumen Keuangan yang Cocok untuk Membangun Dana Darurat

Spend Smart
Gelar RUPST, PT Timah Umumkan Susunan Direksi Baru

Gelar RUPST, PT Timah Umumkan Susunan Direksi Baru

Whats New
[POPULER MONEY] Usai Tutup Pabrik, Bata Akan Lakukan Usaha Ini | Temuan Ombudsman soal Dana Nasabah di BTN Raib

[POPULER MONEY] Usai Tutup Pabrik, Bata Akan Lakukan Usaha Ini | Temuan Ombudsman soal Dana Nasabah di BTN Raib

Whats New
OJK Sesuaikan Pengawasan Perbankan dengan Kebijakan Global

OJK Sesuaikan Pengawasan Perbankan dengan Kebijakan Global

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com