Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rapat Dewan Gubernur, BI Rate Tetap atau Dinaikkan?

Kompas.com - 15/08/2013, 09:02 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto,
Didik Purwanto

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia kembali digelar pada Kamis (15/8/2013) ini. Pasar menunggu respon BI atas besaran tingkat suku bunga acuan atau BI Rate di tengah melorotnya cadangan devisa Indonesia selama Juli tahun ini.

Cadangan devisa pada bulan Juli turun drastis dari posisi 98,1 miliar dollar AS pada Juni menjadi 92,7 miliar dollar AS pada Juli. Menurunnya posisi cadangan devisa ini membuat kebutuhan aliran modal masuk dalam bentuk portofolio menjadi sangat diperlukan.

"Cadev turun jadi BI Rate memang harus naik minimal ke 7 persen. Instrumen lain seperti Fasbi kurang memberi dampak. BI Rate naik tinggi urgensinya," kata ekonom Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, A Tony Prasetyantono.

Namun ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Lana Soelistianingsih, menilai pengalaman dua bulan sebelumnya dengan menaikkan BI rate 75 bps ternyata tidak berhasil membuat aliran modal asing masuk malahan semakin deras keluar dari pasar Indonesia.

Di sisi lain, nilai tukar rupiah juga semakin melemah. Lana menyatakan kemungkinan RDG BI akan menetapkan BI rate tetap di 6,5 persen. Sejumlah pertimbangan dianalisanya. Pertama, inflasi tertinggi sudah mencapai klimaks pada bulan Juli dan cenderung melambat pada bulan-bulan selanjutnya.

BI pun telah menaikkan BI rate sebesar 75 bps pada dua bulan terakhir. Ketiga, pertumbuhan ekonomi melambat, tumbuh 5,81 persen yoy pada kuartal kedua tahun ini dari 6,02 persen yoy pada kuartal pertama.

Sementara itu, ekonom Bank Mandiri Destry Damayanti memerkirakan Bank Indonesia (BI) tidak akan menaikkan suku bunga acuannya (BI Rate) pada bulan ini. Hal ini disebabkan beberapa indikator ekonomi tumbuh lebih lambat dari prediksi semula.

Indikator tersebut antara lain pencapaian pertumbuhan ekonomi di semester I-2013 hanya naik 5,81 persen yoy. Padahal BI semula memerkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa naik mencapai 5,9 persen.

"Kami pikir BI tidak akan merubah suku bunga acuannya (BI Rate) pada pertemuan rapat dewan gubernur (RDG) hari ini. Apalagi melihat sebagian besar perlambatan disumbangkan dari investasi," kata Destry kepada Kompas.com di Jakarta, Kamis (15/8/2013).

Untuk itu, BI rate diperkirakan akan tetap bertahan di level 6,5 persen, sama seperti bulan sebelumnya. Namun masih ada kecenderungan potensi kenaikan suku bunga Fasilitas Simpanan BI (FasBI) karena melihat pelemahan rupiah terus menerus berlangsung.

Di sisi lain, Destry menambahkan BI juga tidak akan segera memangkas BI rate dalam waktu dekat karena dengan momentum perlambatan ekonomi ini berarti mengurangi defisit transaksi berjalan yang sebagian besar masih dikontribusikan dari impor.

"Selain itu, kebijakan moneter yang ketat pada saat ini juga diperlukan untuk membantu suku bunga pada tingkat yang kompetitif di tengah meningkatnya US treasury," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com