Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pro Kontra soal Suku Bunga Acuan

Kompas.com - 15/08/2013, 10:09 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Gubernur Bank Indonesia hari Kamis ini dijadwalkan akan bertemu antara lain membahas kemungkinan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) tetap dipertahankan pada 6,50 persen atau akan dinaikan. Muncul pandangan pro dan kontra berkaitan dengan apakah BI Rate perlu dipertahankan atau dinaikkan.

Bank Indonesia (BI) menghadapi tekanan dalam kebijakan suku bunga acuan berkenaan dengan tinggi level inflasi. Data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi Juli 2013 sebesar 3,29 persen, lebih tinggi dibandingkan perkiraan BI yakni 2,97 persen. Begitu pula inflasi tahunan per Juli 2013 sebesar 8,61 persen, di atas perkiraan BI pada 8,18 persen.

Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaadmaja, Selasa (13/802013) malam, menuturkan, BI sebaiknya menaikkan kembali suku bunga acuan (BI Rate) sekitar 0,25 hingga 0,5 persen untuk menekan inflasi. Namun diakuinya, jika BI Rate naik maka bank-bank juga akan meningkatkan pula suku bunga tabungan dan kredit.

Menurut Jahja, jika BI menaikkan BI Rate, BCA masih akan mengamati terlebih dahulu dana pihak ketiga (DPK) yang dimilikinya. Jika DPK berkurang, pihaknya akan turut menyesuaikan. ”Jangan sampai kita kekurangan likuiditas,” kata Jahja.

Sejak 1 Mei lalu BCA sudah menaikkan bunga deposito dan kredit. Bunga deposito naik dari 3,75 persen menjadi 5, 75 persen. Jika BI Rate naik sekitar 0,25 basis poin (bps) sampai 0,5 bps, maka bunga kredit BCA akan naik 0,5 persen sampai 0,75 persen. Saat ini, bunga kredit BCA untuk korporasi 9,25 persen, kredit ritel 10,6 persen, kredit pemilikan rumah (KPR) 9,5 persen, dan kredit konsumsi non-KPR 8,18 persen.

”Saat ini, pertumbuhan kredit harus dibatasi karena inflasi semakin tinggi yang dikhawatirkan membuat perekonomian overheating,” ujar Jahja. Maka, BI perlu menaikkan BI Rate.

Sementara itu, Direktur Keuangan Bank Negara Indonesia (BNI) Yap Tjay Soen, Rabu (14/8/2013), menuturkan, BI sebaiknya tidak menaikkan BI Rate. Dengan begitu, lebih ada kepastian bagi dunia usaha. ”Jangan terlalu sering menaikkan BI Rate,” ujarnya.

Demikian juga dengan Direktur Utama Bank Mega, Kostaman Thayip, setuju jika BI Rate tetap 6,50. Menurut dia, BI jangan terburu-buru menaikkan suku bunga acuan. ”Lihat dulu perkembangan ekonomi kita beberapa bulan kedepan,” katanya.

Sekretaris Perusahaan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Muhammad Ali menyatakan, BRI belum menaikkan suku bunga kreditnya sampai Agustus 2013. Alasannya, BRI berusaha menjaga nilai kredit bermasalah (NPL). Besar NPL BRI 0,41 persen per Juni 2013, lebih baik dibandingkan 0,55 persen per Juni 2012.

”Selain itu, kami pun berupaya agar momentum pertumbuhan ekonomi nasional tetap baik hingga akhir tahun, karena otomatis akan berdampak positif pula bagi industri perbankan nasional,” kata Ali.

Namun, Ali mengatakan, jika BI Rate kembali naik, tingkat suku bunga deposito kemungkinan juga akan dinaikkan.

Pasalnya, jenis simpanan yang paling rentan terhadap perubahan nilai suku bunga adalah deposito. Khususnya di BRI, porsi deposito hanya 40 persen dari total DPK. (K04/K13/BEN))

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Whats New
CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com