"Strategi kita ke depan, handicraft kita menembus 1 miliar dollar AS. Jadi ini lompatan yang cukup besar, kalau kita bisa tembus, makin banyak kandidat made in Indonesia di dunia," ujarnya di Gedung Kementerian Perdagangan, Senin (19/8/2013).
Untuk mencapai target tersebut, pihaknya sudah menyiapkan strategi-strategi. Pemerintah akan terus membawa usaha-usaha kerajinan tangan ke pasar internasional seperti mengikuti pameran-pameran bertaraf internasional.
"Pertengahan Agustus nanti ada pameran lifestyle yang terdiri dari produk-produk handicraft di Sao Paulo. Selebihnya nanti ada seperti di Dubai dan Jerman. Kita masukkan terus handicraft kita," kata Gusmardi.
Selain di pasar internasional, produk handicraft juga akan dipromosikan di dalam negeri. Pameran Crafina salah satunya. Ajang yang akan berlangsung di Jakarta Convention Center pada 20 sampai 24 November 2013 ini, bertujuan untuk memamerkan, mengenalkan, dan memasarkan hasil-hasil kerajinan pelaku industri kerajinan Indonesia ke masyarakat luas.
Selain terus mempromosikan, upaya untuk mempertahankan produk-produk juga harus terus dilakukan. Seperti peningkatan pelayanan dan pembinaan pengusaha-pengusaha agar bisa merebut pasar luar negeri.
"Kita tingkatkan pelayanan, membina pengusaha-pengusaha baru untuk dapat menjadi eksportir yang bisa merebut pasar luar negeri. Pembinaan di bidang product quality dilakukan di sentra produksi, agar dapat diterima di pasar," jelas Gusmardi.
Ekspor handicraft Indonesia pada tahun 2012 mencapai 696 juta dollar AS, atau meningkat sekitar 6 persen di tiap tahunnya, pada tahun 2010 nilai ekspor handicraft mencapai 614 juta dollar AS.
Selama periode Januari-Mei 2014, ekspor produk handicraft sebesar 284 juta dollar AS, atau meningkat 1,55 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu ketika memperoleh 2,80 juta dollar AS. Negara-negara tujuan utama ekspor produk handicraft ialah Amerika Serikat, Jepang, Inggris, Jerman, Australia, dan Belanda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.