Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres: Jangan Sebut Rupiah Melemah

Kompas.com - 22/08/2013, 12:50 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Wakil Presiden Boediono mengatakan, kondisi rupiah bukan yang paling buruk di dunia. Nilai kurs rupiah, kata dia, masih lebih baik dibanding mata uang negara-negara yang ekonominya kuat seperti Yen Jepang, Rupee India, dan Rand Afrika Selatan.

"Kita tidak lebih buruk dari itu. Kita mungkin sedikit lebih buruk dari Singapura, Malaysia," kata Boediono saat memberi kuliah umum kepada para peserta Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis ( 22/8/2013 ).

Hal itu dikatakan Wapres menanggapi pertanyaan salah satu peserta Lemhanas, yakni Wakil Kepala Polda Papua Brigadir Jenderal Polisi Paulus Waterpauw terkait melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Ia bertanya, apakah kondisi Indonesia menuju krisis ekonomi.

Boediono menolak jika rupiah disebut melemah. Jangan disebut rupiah kita melemah. "Yang benar, yang lebih pas adalah dollar Amerika Serikat menguat terhadap semua mata uang, tidak hanya rupiah loh. Itu lain sekali, implikasi policy-nya lain. Jadi jangan sampai kita salah mendefinisikan masalah," ucap Boediono.

Boediono menambahkan, dollar AS menguat lantaran ekonomi Amerika sudah membaik. Dollar AS yang dulunya ditempatkan di banyak negara, kata dia, kemudian kembali ke kandangnya yang kondisinya lebih bagus.

"Suplai dollar AS di negara-negara lain, termasuk negara kita akhirnya tersedot ke sana. Kan supply dan demand. Akhirnya harganya cenderung naik," kata Boediono.

Ia menambahkan, pemerintah dan pihak-pihak terkait lainnya tentu tidak akan membiarkan situasi saat ini. Seperti dijanjikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, pemerintah akan mengumumkan kebijakan yang akan diambil pada Jumat ( 23/8/2013 ).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com