Data Bloomberg menunjukkan, harga kontrak NDF rupiah untuk pengantaran satu bulan ke depan keok 2,4 persen menjadi 11.441 per dollar AS pada pukul 11.35 WIB. Posisi tersebut 5,7 persen lebih lemah dari posisi rupiah di pasar spot yang pada hari ini melemah 0,5 persen menjadi 10.825 per dollar. Level tersebut merupakan yang terlemah sejak April 2009 lalu. Pada transaksi sebelumnya, kontrak NDF rupiah sempat loyo 2,9 persen menjadi 11.493 per dollar.
Pelemahan rupiah disinyalir masih berkaitan dengan rencana the Federal Reserve untuk memangkas nilai stimulus mereka pada September mendatang. Jika hal itu dilakukan, jumlah pasokan dollar akan berkurang sehingga memperkuat posisi si hijau.
"Kontrak NDF rupiah terkena dampak kemungkinan dipangkasnya nilai stimulus pada September mendatang. Pemerintah harus membiarkan rupiah melemah agar impor meningkat, yang pada akhirnya akan membantu rupiah," jelas Rully Nova, currency analyst PT Bank Himpunan Saudara 1906 di Jakarta kepada Bloomberg.
Penguatan dollar AS juga tercermin pada Bloomberg Dollar Index yang menanjak untuk hari kedua sehingga mencapai level tertingginya dalam dua pekan terakhir. (Barratut Taqiyyah)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.