Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Jeblok, Ini Tanggapan OJK

Kompas.com - 27/08/2013, 17:20 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali jatuh. Bahkan terpuruk di bawah level 4.000. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bertanggung jawab atas hal ini? Adakah kebijakan yang akan dilakukan untuk merespon agar IHSG tidak jatuh lebih dalam?

Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman Hadad mengatakan, pihaknya akan terus menyikapi tekanan di pasar keuangan yang berlangsung hingga saat ini. OJK juga telah menyiapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk memitigasi risiko yang dapat timbul.

"Kami secara aktif terus memantau kinerja industri sektor jasa keuangan, termasuk melakukan langkah-langkah pengawasan (supervisory actions) yang diperlukan agar stabilitas sistem keuangan nasional tetap terjaga," kata Muliaman dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (27/8/2013).

Hingga saat ini, OJK telah membuat delapan program dan juga telah disampaikan ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Kedelapan program tersebut adalah integrasi pengaturan dan pengawasan, kapasitas pengaturan dan pengawasan, ketahanan dan kinerja sistem keuangan, stabilitas sistem keuangan, tata kelola dan manajemen risiko lembaga keuangan, edukasi dan perlindungan konsumen, sumber daya manusia dan tata kelola internal dan quality assurance.

OJK hanya baru melaporkan kondisi pasar keuangan hingga kuartal II-2013. Hingga periode tersebut, pasar saham domestik mengalami tekanan terutama sebagai imbas pelepasan saham oleh nonresident sehingga IHSG turun 2 persen (qtq) dan ditutup pada posisi 4.818,89. Hingga sesi siang tadi, IHSG turun 7,46 persen (ytd).

"Kondisi yang sama juga terjadi di pasar utang, meski sepanjang kuartal II-2013 masih mencatat nett buy oleh investor asing. Namun terjadi pelepasan yang besar oleh nonresident di bulan Juni. Kejadian ini telah meningkatkan imbal hasil (yield) SUN di semua tenor," tambahnya.

Meski demikian, rata-rata perdagangan dan frekuensi perdagangan di pasar saham justru meningkat. Kondisi ini mencerminkan likuiditas yang cukup baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com