Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bosch Perbesar Segmen Perlatan Pertambangan

Kompas.com - 04/09/2013, 17:34 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan manufaktur asal Jerman, Bosch, melirik segmen pertambangan Indonesia untuk meningkatkan bisnis perseroan, lantaran segmen tersebut dinilai potensial.

Rudy Karimun, Managing Director Bosch di Indonesia, menuturkan bahwa saat ini industri pertambangan sedang berkembang. Memanfaatkan kondisi itu, Bosch menawarkan berbagai produk untuk menunjang peralatan pertambangan.

Sepanjang tahun ini, Bosch memperluas kehadirannya di pusat pertambangan utama, yaitu di Balikpapan dan Makassar.

“Kami juga dapat memberikan solusi yang disesuaikan dengan tantangan dan kebutuhan spesifik mereka,” ujarnya dalam keterangan pers, Rabu (4/9/2013).

Indonesia menjadi salah satu produsen timah, batu bara, nikel dan tembaga terbesar di dunia, di antara logam dan mineral lainnya. Menurut Bank Indonesia, sektor pertambangan membukukan sekitar 5-6 persen dari PDB total Indonesia pada 2011 dan 2012, dan lebih dari 17 persen dari pendapatan ekspor pada periode yang sama.

Sementara itu, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan bahwa sektor pertambangan membukukan bagian terbesar dari Investasi Asing Langsung (FDI) sebesar 17,3 persen selama Januari – September 2012.

“Sebagai pusat pertambangan di Asia Tenggara, Indonesia adalah lokasi yang sempurna bagi Bosch,” tambah Martin Hayes, Presiden Bosch di Asia Tenggara.

Adapun produk-produk yang ditawarkan Bosch di bawah merek Rexroth antara lain sistem pengawasan yang terintegrasi dan tahan cuaca, sistem deteksi kebakaran dan kepentingan publik, power tools yang dapat menyesuaikan dengan kondisi yang berat, sistem pemanas dan sistem air panas hemat energi, hingga sistem hidrolik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Whats New
Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Whats New
Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Whats New
Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Whats New
Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Whats New
Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Whats New
Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

Whats New
Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Whats New
Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Whats New
Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com