Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kartel, Imbas Kebijakan Pangan yang Keliru

Kompas.com - 10/09/2013, 10:08 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kebijakan pangan pemerintah yang menyebabkan ketergantungan Indonesia terhadap impor memainkan peranan penting dalam munculnya praktik kartel. Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Bima, menegaskan semua komoditas impor itu (patut diduga) dikartelkan.

"Ini kan ketidakmampuan pemerintah, sengaja membuat kita ketergantungan dengan pangan impor. Itu kan policy yang menguntungkan kartel, dengan pemberian ijin impor kepada pengusaha tertentu," kata Aria kepada Kompas.com, di gedung parlemen, Senayan, Jakarta, Senin sore (9/9/2013).

Aria menjelaskan, kartel memainkan harga dan pasokan di tingkat hulu dan hilir, dengan memainkan supply and demand. Menurutnya lagi, kartel bermain dengan dua cara, harga tinggi atau barang langka. Pada saat itulah, kata Aria, para kartel mengambil keuntungan.

"Kan gitu. Jadi menurut saya sekarang ini penertiban soal hortikultura yang terus-menerus kita tergantung pada pangan impor, itu sangat memberi potensi kartel,"ujarnya.

"Dan itu selalu difasilitasi oleh negara atau pemerintah yang tidak mau punya politik pertanian untuk swasembada pangan dengan sistem kedaulatan pangan," tambah politisi PDI-Perjuangan itu.

Sementara itu, menyoroti harga kedelai yang masih tinggi, Komisi VI meminta pemerintah untuk langsung intervensi harga. Satu-satunya cara adalah dengan menugaskan Bulog mengimpor dan memberikan subsidi di tingkat pengrajin Rp 2.000 per kilogram.

"Berikan subsidi lewat Bulog berapa, perhitungan saya Rp 2.000 per kilogram. Lewat Bulog ke perajin, kan ini (subsidi) kalau diberikan ke importir, kan repot," ujar Aria.

Menurut perhitungannya, setidaknya pemerintah mengeluarkan Rp 1 triliun untuk mengamankan komoditas strategis itu selama tiga bulan ke depan. Angka itu diperoleh dari asumsi kebutuhan nasional selama tiga bulan dikalikan dengan subsidi Rp 2.000 per kilogram.

"Harus dong (ada dananya), namanya kan badan urusan logitstik. Dalam kondisi seperti ini enggak bisa rakyat maupun produsen tempe itu berhadapan dengan pasar. Enggak bisa," kata Aria.

Sebagaimana diketahui, harga bahan baku tempe dan tahu yang menembus Rp 10.000 per kilogram itu, membuat para perajin melakukan aksi mogok produksi, dari Senin (9/9/2013) hingga Rabu (11/9/2013).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satgas Judi Online Belum Mulai Bekerja, Pemerintah Masih Susun Formula

Satgas Judi Online Belum Mulai Bekerja, Pemerintah Masih Susun Formula

Whats New
Penyaluran Kredit Ultra Mikro Capai Rp 617,9 Triliun di Kuartal I-2024

Penyaluran Kredit Ultra Mikro Capai Rp 617,9 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

Whats New
[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

Whats New
Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com