Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dollar AS Tertekan, Rupiah Berpeluang Menguat

Kompas.com - 12/09/2013, 07:39 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah berpeluang menguat tipis di tengah tekanan yang menimpa dollar AS atas sejumlah mata uang utama dunia, Kamis (12/9/2013). Namun tekanan pada rupiah di pasar offshore masih tinggi.

Laju rupiah yang sebelumnya menguat tipis kembali anjlok pada Rabu (11/9/2013) setelah pada perdagangan offshore, non-delivery forwards (NDF), rupiah tidak berubah pada level 11.488 per dollar AS.

Pelemahan tersebut menurut riset Trust Securities, juga dipicu beredarnya spekulasi Bank Indonesia akan membiarkan rate rupiah di pasar onshore untuk melemah dibandingkan offshore agar dapat memicu kegiatan ekspor. Kondisi ini pun dianggap sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk memastikan perbaikan neraca berjalan.

Di sisi lain, pelaku pasar juga sedikit menahan diri jelang rapat Rapat Dewan Gubernur BI, hari ini. Diperkirakan rupiah akan bergerak pada rentang Rp 11.421-11.517 per dollar AS (kurs tengah BI).

Dollar AS sendiri semalam waktu Indonesia merosot ke dekat posisi terendah dua pekan versus beberapa mata uang utama. Hal ini menurut riset Monex Investindo Futures, seiring investor memangkas ekspektasi pengurangan stimulus oleh Fed yang akan melangsungkan rapat pada hari Selasa dan Rabu pekan depan.

Namun para trader berpendapat bahwa ketidakpastian seputar krisis Suriah dan kebijakan Fed masih akan membatasi rentang pergerakan mata uang utama. Keraguan atas wacana pengurangan stimus moneter oleh bank sentral AS juga telah meningkat menyusul rilis data ketenagakerjaan AS yang mengecewakan pada hari Jumat pekan lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com