Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menperin: Mobil Murah untuk Persiapan Pasar Bebas ASEAN

Kompas.com - 14/09/2013, 21:19 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -Menteri Perindustrian M.S. Hidayat mengatakan, rencana kementeriannya mendorong pengembangan produksi mobil murah dan ramah lingkungan (low cost green car/LCGC) di Indonesia sebagai langkah persiapan menghadapi pasar bebas ASEAN (masyarakat ekonomi ASEAN) 2015.

"LCGC ini sebetulnya persiapan menuju pasar bebas ASEAN 2015. Pada saat itu kita akan diserbu oleh produk yang sama, yang dijual oleh Thailand, Malaysia, dengan bebas," ujar M.S. Hidayat kepada wartawan di Gedung Kementerian Perindustrian, Jakarta, Jumat (13/9/2013).

"Akan tetapi," kata dia,"kalau kita sudah bisa buat lebih dahulu dan efisien, produk mereka tidak akan bisa bersaing di sini, maka dengan perhitungan itu lah LCGC kita buat di sini."

Menteri menjelaskan bahwa Indonesia akan mempersilakan agen tunggal pemegang merek (ATPM) memproduksi LCGC dengan diberikan insentif pajak penjualan barang mewah (PPnBM). Sejauh ini telah lima perusahaan otomotif besar yang menyatakan akan ikut serta dengan total investasi sebesar 3,5 miliar dollar AS.

Selain itu, produksi mobil murah ramah lingkungan juga akan diikuti dengan pertumbuhan industri komponen atau suku cadang di Indonesia. "Akan ada hampir 100 atau bahkan lebih industri komponen baru yang sebagian besar akan join dengan orang-orang Indonesia," ujar dia.

Seluruh industri komponen tersebut akan diberikan target selama lima tahun harus memproduksi 85 persen bagian-bagian suku cadangnya di Indonesia. "Tujuan akhir kita adalah mendapatkan transfer teknologi sehingga akhirnya kita bisa membuat sendiri. Jadi, banyak sekali alasan yang bisa memperkuat atau membenarkan kita kenapa LCGC ini waktunya sekarang," ujar dia.

Lebih jauh M.S. Hidayat mengatakan bahwa dukungan terhadap produksi LCGC juga akan disertai dengan aturan khusus yang mewajibkan para pengguna kendaraan tersebut untuk menggunakan bahan bakar nonsubsidi. Hal ini untuk mencegah membengkaknya konsumsi BBM subsidi.

"Jadi, nanti mau dibikin aturan yang sedimikian rupa, fleksibel namun kompleks. Pembuatan aturan itu, ya, kita juga akan ajak ATPM-nya," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

Whats New
Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Whats New
Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Whats New
OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

Whats New
SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

Whats New
Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Whats New
Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Whats New
Libur 'Long Weekend', 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Libur "Long Weekend", 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Whats New
Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Whats New
OJK: Sektor Jasa Keuangan Nasional Stabil

OJK: Sektor Jasa Keuangan Nasional Stabil

Whats New
Sentimen Konsumen di AS Melemah Imbas Inflasi dan Tingkat Bunga Tinggi

Sentimen Konsumen di AS Melemah Imbas Inflasi dan Tingkat Bunga Tinggi

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Pengusaha: Pabrik Ada di Daerah dengan UMK Tinggi..

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Pengusaha: Pabrik Ada di Daerah dengan UMK Tinggi..

Whats New
OJK Sebut Perbankan Masih Optimistis Cetak Pertumbuhan Kredit 'Double Digit'

OJK Sebut Perbankan Masih Optimistis Cetak Pertumbuhan Kredit "Double Digit"

Whats New
9 Tips untuk Menjadi Kandidat yang Disukai dalam Wawancara Kerja

9 Tips untuk Menjadi Kandidat yang Disukai dalam Wawancara Kerja

Work Smart
Blak-blakan Emiten Prajogo Pangestu BREN soal Harga Saham yang Terus Menanjak

Blak-blakan Emiten Prajogo Pangestu BREN soal Harga Saham yang Terus Menanjak

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com