Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhub: Kecepatan Kereta Api di Indonesia Menurun

Kompas.com - 16/09/2013, 13:41 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan EE Mangindaan mengaku kecepatan kereta api di Indonesia justru cenderung menurun. Hal ini disebabkan banyak perlintasan kereta api yang digunakan untuk lalu lintas kendaraan.

"Dulu saat kereta api pertama kali di Indonesia tahun 1921, kecepatannya sudah 105 km per jam. Saat ini hanya 90 km per jam, malah turun. Tapi ke depan kita akan buktikan kalau kita bisa lebih cepat lagi," kata Mangindaan di Museum Transportasi Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, Senin (16/9/2013).

Padahal, di waktu yang sama dulu, kecepatan kereta api di Jepang justru hanya 90 km. Tapi kini Jepang sudah mampu membuat kereta api dengan kecepatan hingga 300 km per jam. Dengan kondisi itu, pihak Kementerian Perhubungan telah mendapat tawaran dari Menteri Transportasi Jepang siap untuk berinvestasi membangun kereta api melayang, di atas jalur ganda.

Rencananya, pembangunan jalur ganda terutama di jalur pantai utara Jawa tersebut akan dilakukan pada akhir tahun ini.

"Kalau double track kita jadi akhir tahun, mereka ingin agar bisa membangun di atas double track (untuk kereta api elevated)," tambahnya.

Pihak investor Jepang siap membangun proyek ini asal pemerintah Indonesia mau membuat kebijakan jalur ganda agar bisa dibangun untuk jalur kereta elevated sehingga memudahkan kereta cepat bisa berjalan dengan sempurna.

Rencananya, kereta ini nanti akan memiliki kecepatan hingga 300 km. Untuk lokasinya, Jepang memilih rute Jakarta-Surabaya dan Jakarta-Bandung. "Untuk waktu tempuh kereta Jakarta-Surabaya bisa 2,5 jam saja. Jadi pesawat bisa kalah, tapi tidak apa-apa, biar bisa berbagi rezeki," tambahnya.

Namun untuk pembangunan proyek ini, Kementerian Perhubungan belum membahas secara teknis, baik soal teknis investasi, anggaran hingga urusan tiket.

"Yang penting mereka tidak mau disusahkan urusan pembebasan lahan, sehingga yang dipilih adalah elevated (melayang). Untuk biaya, belum kita bicarakan. Tapi yang pasti harga tiket harus murah sehingga tidak membebani masyarakat," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Whats New
MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

Whats New
Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Whats New
Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Whats New
Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Whats New
Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Whats New
Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Whats New
Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Whats New
Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Whats New
Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Whats New
Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Whats New
TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com