Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Anjlok, Pemerintah Klaim Utang Masih Aman

Kompas.com - 17/09/2013, 14:47 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah mengklaim utang pemerintah yang jatuh tempo tahun ini dan tahun depan tidak akan terpengaruh dari pelemahan nilai tukar rupiah dan penguatan dollar AS. Namun pemerintah tetap mewaspadai bila kondisinya berbalik.

Dirjen Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Robert Pakpahan menilai utang pemerintah saat ini sekitar 56 persen berdenominasi rupiah dan hanya 25 persen yang berdenominasi dollar AS. Sisanya dari mata uang lainnya.

"Jadi meski ada gejolak nilai tukar, tidak ada pengaruhnya ke utang kita. Mau lemah mau tinggi dollar AS, utang kita tetap sebesar itu," kata Robert saat ditemui di kantornya, Jakarta, Selasa (17/9/2013).

Hingga saat ini, pemerintah mengklaim masih memiliki pendapatan negara berdenominasi valas terutama dollar AS. Cadangan dollar AS itu akan menjadi dana talangan untuk membayar utang pemerintah berdenominasi valas juga.

Dengan posisi itu, utang pemerintah berdenominasi valas terutama dollar AS masih tetap aman. Sebab, pemerintah masih memiliki cadangan dollar AS baik dari royalti perusahaan tambang atau hasil penerbitan obligasi global.

"Saya sampaikan, utang dalam dollar As kan tetap bayar pakai dollar AS, bukan rupiah dan pemerintah punya penerimaan dollar AS. Sehingga khusus dollar AS, sebenarnya eksposure kita tidak begitu bahaya karena saat ada utang jatuh tempo tahun depan, pemerintah masih bisa menutupi dari penerimaan pemerintah berdenominasi valas tadi," katanya.

Kondisi serupa juga berlaku pada jenis utang berdenominasi yen Jepang. Dengan kondisi yen Jepang yang terus melemah sampai saat ini, pemerintah mengklaim juga masih aman meski tidak memiliki penerimaan berdenominasi yen.

"Saya hitung memang ada resiko kalau tiba-tiba yen naik. Tapi saya harus menggunakan revenue yang rupiah ke yen. Tapi yen melemah sekarang malah bagus. Sehingga kalau mata uang melemah dari eksposure, utang tidak masalah, tapi kalau untuk pelaporan kita terjemahkan ke rupiah kelihatannya meningkat," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenperin Bantah Kemendag soal Terbitkan 'Pertek' Lamban,: Paling Lama 5 Hari

Kemenperin Bantah Kemendag soal Terbitkan "Pertek" Lamban,: Paling Lama 5 Hari

Whats New
[POPULER MONEY] Cara Cek Formasi CPNS 2024 di SSCASN | Prabowo soal Anggaran Makan Siang Gratis

[POPULER MONEY] Cara Cek Formasi CPNS 2024 di SSCASN | Prabowo soal Anggaran Makan Siang Gratis

Whats New
Insiden Pesawat Haji Terbakar, Bos Garuda: 'Confirm' Disebabkan Internal 'Engine'

Insiden Pesawat Haji Terbakar, Bos Garuda: "Confirm" Disebabkan Internal "Engine"

Whats New
Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com