Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potensi Pajak Mobil Murah Kecil

Kompas.com - 23/09/2013, 21:55 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Pelaksana Tugas Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Bambang Brodjonegoro mengatakan, potensi pajak pertambahan nilai barang mewah (PPnBM) mobil murah sangat kecil. Hal ini terkait dengan pemberian insentif pajak bagi produsen mobil murah.

"Total PPnBM saja kecil, apalagi cuma dari mobil. Ini kan bukan hilang (pajaknya), karena ini mobil baru. Potensi tambahnya bukan tidak ada, tapi kecil. Yang penting Indonesia itu memiliki merek mobil murah," kata Bambang saat ditemui di Gedung DPR Jakarta, Senin (23/9/2013).

Sekedar informasi saja, pemerintah memberikan insentif pajak untuk produsen mobil murah di antaranya penurunan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) dari 20 persen menjadi 10 persen dan dari semula 10 persen menjadi 20 persen.

Namun insentif pajak tersebut hanya bisa diberikan untuk mobil murah dengan harga di bawah Rp 100 juta, konsumsi BBM sekitar 20-28 km per liter dan tidak menggunakan BBM bersubsidi,

Sementara mengenai penggunaan BBM bersubsidi bagi mobil murah, Bambang mengatakan, bila memaksakan diri justru bisa membuat mesin mobil tersebut cepat rusak. Karena mobil ini memang didesain khusus untuk BBM non subsidi.

"Menurut saya, mesin yang seharusnya pakai oktan tinggi terus memakai oktan rendah, maka mesinnya akan rusak cepat. Ini betul memang begitu. Memang kenyataannya begitu," kata .

Saat ini, Kementerian Keuangan menyerahkan mekanisme aturan kewajiban mobil murah harus memakai BBM non subsidi ke Kementerian Perindustrian dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Untuk di BKF sendiri, hanya menghitung insentif pajak yang diberikan ke produsen mobil murah tersebut.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com