Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petumbuhan Laba Bank Melambat

Kompas.com - 24/09/2013, 09:34 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Para bankir mesti bersiap-siap, karena laba bank hingga akhir tahun ini mungkin tak sesuai harapan. Maklum, penyaluran kredit sepanjang tahun ini melambat. Selain itu, pendapatan bunga bank juga meluruh lantaran kenaikan suku bunga acuan alias BI rate sejak Juni lalu.

Mengutip Statistik Perbankan Indonesia, laba industri perbankan hingga Juli 2013 mencapai Rp 59,39 triliun, tumbuh 12,3 persen jika dibandingkan periode sama tahun 2012. Pertumbuhan laba bulan Juli sedikit lebih baik dibanding pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 11,8 persen.

Meski begitu, pertumbuhan laba di beberapa bank tampaknya mulai melambat. Bank BUMN, misalnya, mencatat pelambatan pertumbuhan laba dari 20,29 persen pada bulan Juni menjadi 19,07 persen di bulan Juli.

Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA), mengatakan seperti tahun-tahun sebelumnya, pertumbuhan laba pada kuartal awal memang rendah. Laba akan naik lebih tinggi secara perlahan pada kuartal berikutnya.

Namun, menurut Jahja, industri perbankan nasional tengah memasuki fase baru dari sisi pertumbuhan laba. Sebab, sejak awal tahun, perbankan memperoleh berbagai tekanan. Tekanan paling besar adalah kenaikan biaya dana akibat kenaikan BI rate.

Selain itu, faktor lain yang mempengaruhi pertumbuhan laba adalah tingkat penyaluran kredit dan pertumbuhan  jumlah dana pihak ketiga (DPK). "Laba bank akan meningkat jika kondisi ekonomi sudah normal," kata Jahja.

Presiden Direktur Bank Sahabat Sampoerna, Indra W. Supriadi, mengatakan pertumbuhan laba bank hingga akhir tahun akan melambat. Sebab, net interest magrin (NIM) alias margin bunga bersih kian menyempit. Meski begitu, Indra memperkirakan, laba perbankan akan tetap tumbuh. "Kami sedang menghitung pelambatan pertumbuhan laba," kata Indra.

Direktur Bank Tabungan Negara (BTN), Evi Firmansyah, mengatakan saat ini industri  perbankan  masih menyesuaikan suku bunga kredit. Sebab, suku bunga simpanan sudah naik terlebih dahulu. Karena itu, ia optimistis, laba perbankan tahun ini tumbuh lebih baik.

Meskipun pertumbuhan laba pada pertengahan tahun ini melambat, Presiden Direktur Bank OCBC NISP, Parwati Surjaudaja, yakin laba perbankan tahun ini tumbuh lebih baik ketimbang tahun lalu. "Sebab, ada pertumbuhan volume usaha, perbaikan efisiensi maupun perbaikan keseluruhan biaya dana," kata Parwati.

Untuk memperoleh laba sesuai harapan, Jahja mengingatkan, perbankan harus mulai menata portofolio. Ada dua opsi yang bisa dipilih, menyalurkan kredit lebih besar atau menaikkan suku bunga kredit. (Issa Almawadi, Nina Dwiantika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com