Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kredit Bermasalah Sektor Konsumsi Harus Diawasi

Kompas.com - 25/09/2013, 10:28 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Perbankan tampaknya perlu mulai waspada dalam menyalurkan kredit konsumsi. Sebab, nilai kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) kredit konsumsi mulai meningkat. Kalau tak hati-hati, kredit bermasalah di sektor konsumsi bisa makin melambung.

Berdasarkan Statistik Perbankan Indonesia (SPI) yang dirilis Bank Indonesia (BI), nilai kredit bermasalah kredit konsumsi per Juli 2013 sebesar Rp 13,80 triliun, naik 15,49 persen dibandingkan periode sama tahun 2012 sebesar Rp 11,95 triliun.

Bank yang mencatat kenaikan nilai NPL tertinggi pada kredit konsumsi adalah kelompok bank BUMN. Nilai NPL kredit konsumsi bank BUMN per Juli 2013 naik 35,63 persen ketimbang Juni 2013 menjadi Rp 6,39 triliun.

Nilai NPL kredit konsumsi kelompok bank pembangunan daerah (BPD) naik 32,74 persen menjadi Rp 896 miliar ketimbang periode sama 2012. Sementara itu, kelompok bank umum devisa mencatat kenaikan NPL kredit konsumsi 11,22 persen menjadi Rp 4,29 triliun.

Meski kenaikan nilai kredit bermasalah terbilang tinggi, rasio NPL kredit konsumsi perbankan pada Juli 2013 hanya sedikit meningkat dibanding bulan sebelumnya. Per Juli 2013, rasio NPL kredit konsumsi tercatat 1,58 persen. Sementara itu pada bulan Juni, rasio NPL kredit konsumsi 1,57 persen. Meski begitu, beberapa kelompok bank menorehkan tren kenaikan rasio NPL kredit konsumsi.

Direktur Konsumer dan Retail Bank BNI, Darmadi Sutanto, menuturkan NPL kredit konsumsi di BNI memang naik, meski cuma sedikit. Hal itu lantaran kondisi ekonomi di beberapa daerah sedikit terganggu oleh situasi makro. Kenaikan kredit bermasalah terjadi di beberapa daerah yang pertumbuhan ekonominya didorong oleh sektor komoditas. "NPL cenderung naik karena harga-harga komoditas turun," kata Darmadi.

Meskipun meningkat, Direktur Utama Bank DKI Jakarta, Eko Budiwiyono, mengatakan, nilai NPL kredit konsumsi di BPD terbilang rendah. Karena, bank hanya perlu  memotong gaji pegawai negeri yang memiliki pinjaman. Eko yakin, NPL kredit konsumsi hingga akhir tahun akan menurun.

Segendang sepenarian, Direktur Keuangan Bank UOB Indonesia, Syafrullah Hadi Saleh, mengatakan rasio NPL kredit konsumer ke depan akan terkendali. Kredit bermasalah akan menurun seiring penyesuaian pendapatan nasabah. (Nina Dwiantika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Whats New
Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Whats New
Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

Whats New
Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

Whats New
Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com