Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswono: Indonesia Kekurangan Pangan

Kompas.com - 29/09/2013, 11:00 WIB
Kontributor Kendal, Slamet Priyatin

Penulis


KENDAL,KOMPAS.Com - Anggota Komisi IV DPR RI, Siswono Yudho Husodo mengatakan, saat ini Indonesia kekurangan pangan. Untuk itu, supaya kebutuhan pangan Indonesia terpenuhi, perlu memperluas lahan pertanian. Sehingga Indonesia tidak perlu lagi mengimpornya.

“Karena kita kekurangan pangan, maka marak komoditi pertanian yang diimpor. Kebijakan impor juga dipicu kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada petani. Akibatnya harga mahal, karena permintaan dan kebutuhan terus meningkat,” kata Siswono, usai menghadiri pelantikan pengurus Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Kendal Jawa Tengah, di Tirto Arum Kendal, Sabtu (28/9/2013).

Siswono menjelaskan, Indonesia masih berpeluang untuk mengatasi kekurangan pangan. Diantaranya dengan membuka lahan pertanian di wilayah luar Jawa. “ Pemerintah bisa berbuat bijaksana , melihat kondisi seperti sekarang ini. Seharusnya pemerintah mengambil langkah yang tidak memberatkan warga, dan harga yang ditetapkan tidak merugikan petani,” tambahnya.

Sementara itu, ketua HKTI Kab. Kendal yang baru dilantik, Tardi, mengaku kalau lahan pertanian di Kabupaten Kendal, setiap tahun berkurang 3 persen. Berkurangnya 3 persen itu, karena digunakan untuk pembangunan perumahan dan pabrik. Padahal, lahan tersebut termasuk lahan subur.

Tardi menjelaskan, saat ini lahan pertanian di Kendal masih ada sekitar 28.000 hektar. Kalau pemerintah daerah tetap membiarkan dan memperbolehkan adanya pembangunan perumahan dan pabrik yang mengorbankan lahan pertanian, maka bukan tidak mungkin para petani Kendal akan menjadi pengangguran. Masyarakat Kendal juga bisa kekurangan pangan.

“Saya juga mendengar kalau Pemerintah Kabupaten Kendal akan mengambil langkah, dengan mengalih fungsikan 4 ribu hektare lahan pertanian produktif,” kata Tardi.

Untuk itu Tardi berharap kepada pemerintah, supaya berpihak kepada petani . Sebab nasib petani saat ini, sedang tidak baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com