Ada lima rekomendasi pengusaha ke forum tersebut. Pertama, APEC bisa menjadi pusat akselerasi atau percepatan bisnis dari pengusaha pemula. Apalagi dalam forum ini juga mempertemukan pebisnis atau pemegang kebijakan dari 21 negara.
Kedua, APEC bisa mendorong kemudahan akses pembiayaan kepada pengusaha, apalagi pengusaha pemula dan usaha kecil menengah (UKM).
"Jadi ini perlu regulasi yang dibuat untuk mempermudah akses pengusaha ke lembaga keuangan. Selama ini mereka susah mengakses pendanaan," kata Erwin saat ditemui di KTT APEC di Hotel Ayana Jimbaran, Badung, Bali, Sabtu (5/10/2013).
Ketiga, keinginan memunculkan kebijakan yang pro terhadap UKM, selain kredit usaha kecil dan menengah (UKM). Misalnya ada venture capital yang bisa diusulkan dari berbagai negara untuk mendorong pembiayaan ke UKM tersebut.
Keempat, pengusaha UKM ini juga bisa didorong menggunakan teknologi dan informasi untuk menjaga saluran distribusi (supply chain). Erwin mencontohkan bahwa di negara China berhasil mengumpulkan pengusaha online (pebisnis di bidang online atau e-commerce).
"Di China ini potensi bisnis online-nya mencapai 200 miliar dollar AS per tahun. Di Indonesia saya belum mendapat datanya, tapi kemungkinan transaksinya juga mulai besar," tambahnya.
Harapannya, khusus untuk pengusaha e-commerce ini bisa menjadi salah satu lembaga. Nantinya kumpulan dari pengusaha e-commerce ini bisa mendapat kemudahan dalam mengakses dana perbankan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.