Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Presiden Korsel Mengenai Kesuksesan K-Pop

Kompas.com - 06/10/2013, 19:00 WIB
Didik Purwanto

Penulis


NUSA DUA, KOMPAS.com — Presiden Korea Selatan Park Geun-hye memiliki cerita di balik kesuksesannya mengantarkan budaya K-Pop bisa diterima di seluruh dunia. Apa rahasianya?

Korea Selatan memiliki sumber daya alam yang minim. Namun, Korea Selatan tidak lantas berputus asa untuk bisa mengejar ketertinggalannya dengan negara lain.

"Kami memiliki ekonomi kreatif yang memberdayakan masyarakat. Kegiatan ini sebenarnya ada di setiap negara, tetapi kami dapat mengemasnya karena kami tidak memiliki sumber daya alam seperti yang ada di negara lain," kata Presiden Park saat APEC CEO Summit di Bali International Convention Center, Minggu (6/10/2013).

Ekonomi kreatif yang disebut Presiden Park adalah budaya musik dan film Korea. Bahkan budayanya sudah merambah ke makanan Korea hingga perbankan Korea. Budaya ini dianggap merupakan budaya yang tidak berdampak pada lingkungan hidup. Hal ini berbeda bila Korea mengelola sumber daya alam yang dimilikinya sehingga akan sedikit mengganggu ekosistem di sekitarnya.

Apalagi, budaya kreatif juga tidak memiliki batasan hukum sehingga industri budaya kreatif tersebut terus berlanjut hingga saat ini. "Namun, kami memiliki kendala, yaitu kami kurang akses terhadap pinjaman perbankan. Sebab, ekonomi kreatif ini memang sulit untuk mendapatkan akses dana. Makanya, kami akan kembangkan infrastruktur untuk mendukung itu," tambahnya.

Ke depan, Korea Selatan berkomitmen untuk bisa mentransfer teknologi, informasi, hingga budaya soal industri kreatif tersebut. Saat ini, Korea Selatan menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat dari penerimaan negara, khususnya dari industri kreatif juga besar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

Whats New
Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com