Rupiah masih melanjutkan pelemahan sepanjang pekan kemarin. Pada akhir pekan sebelumnya, rupiah mengalami kenaikan yang cukup baik. Namun menurut riset Trust Securities, sentimen dari AS turut menghambat laju rupiah sehingga sempat mengalami pelemahan yang cukup signifikan.
Belum lagi imbas sentimen tersebut juga memengaruhi laju nilai tukar sejumlah mata uang di kawasan Asia sehingga makin memberi tekanan pada rupiah. Rupiah juga sempat terimbas aksi tunggu pelaku pasar jelang rilis inflasi dan neraca perdagangan.
Rilis deflasi Indonesia pada bulan September sebesar 0,35 persen dibanding bulan sebelumnya, dan neraca perdagangan yang mengalami surplus senilai 130 juta dollar AS mampu memberikan sentimen positif.
Penguatan yen dan mata uang Asia lainnya yang memanfaatkan pelemahan dollar AS sempat memberikan imbas pada penguatan lanjutan rupiah. Akan tetapi, berlarut-larutnya kebuntuan yang terjadi pada ekonomi AS itu juga membuat pelaku pasar menjauhi aset-aset berisiko, termasuk mata uang dari negara berkembang seperti rupiah.
Pergerakan rupiah hampir mendekati target support di level Rp 11.560 per dollar AS. Di pasar spot akhir pekan lalu, rupiah terapresiasi ke Rp 11.381 per dollar AS. Pada awal pekan ini, rupiah diproyeksikan pada Rp 11.605-Rp 11.545 (kurs tengah BI).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.