Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, Penumpang Keluhkan Layanan Lion Air

Kompas.com - 09/10/2013, 09:52 WIB
Suhartono

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com — Maskapai penerbangan Lion, Rabu (9/10/2013) pagi, kembali mengundang keluhan dan kecaman dari para penumpangnya. Selain tak ada penjelasan rinci mengenai rencana penerbangan untuk rute dalam tiket, keterlambatan jadwal keberangkatan pun terjadi lagi.

Kompas dan sejumlah penumpang dari Kupang, Nusa Tenggara Timur, untuk tujuan penerbangan Jakarta, Rabu, harus tertahan di Surabaya, Jawa Timur. Sementara itu, tiket yang dibeli Kompas dari biro perjalanan Vayatour di Jakarta pada Kamis (3/10/2013) tidak mencantumkan keterangan pesawat akan transit di Surabaya.

Saat Kompas berangkat dari Jakarta menuju Kupang pun, Minggu (6/10/2013), pesawat yang ditumpangi tidak transit di Surabaya. Padahal, tiket yang digunakan sama, satu paket perjalanan berangkat dan pulang.

Tak sekadar transit, para penumpang tujuan Jakarta ternyata juga harus berpindah pesawat. Itu pun, penumpang masih harus menunggu lama untuk terbang menggunakan pesawat lanjutan.

Ketika para penumpang meminta penjelasan kepada petugas transit Lion di Surabaya, jawaban yang didapat hanya pernyataan bahwa pesawat dari Kupang menuju Jakarta memang harus transit di Surabaya. "Memang bapak tidak diberi tahu petugas waktu di Kupang?" ujar petugas itu.

Petugas yang sama juga balik mempertanyakan tempat pembelian tiket. "Bapak beli (tiket) di mana? Memangnya biro travel-nya tidak menjelaskan kalau dari Kupang harus transit dulu di Surabaya?" tambahnya.

Padahal, Kompas sudah berkali-kali meminta kepastian ke petugas di ruang boarding ataupun pemberangkatan di Bandara El Tari, Kupang, bahwa pesawat akan langsung bertolak ke Jakarta tanpa transit. Saat itu, jawaban yang diterima adalah konfirmasi.

Saat Kompas membeli tiket melalui jalur online di Vayatour, tidak ada pula rincian bahwa pesawat rute tersebut akan transit di Surabaya. Keterlambatan karena menunggu pesawat lanjutan pun berlangsung lama.

Di Surabaya, Kompas dan sejumlah penumpang lain harus menunggu lebih dari dua jam. Pesawat JT 0691 tujuan Jakarta, yang seharusnya terbang pada pukul 07.15 WIB sesuai tiket transit, baru terbang pada pukul 09.45 WIB. Lagi-lagi, tidak ada penjelasan penyebab keterlambatan.

Akibatnya, keluhan, bahkan kemarahan penumpang, tak terbendung. Seorang penumpang yang mengaku sudah kerap mendapat perlakuan buruk bila menumpang Lion mengajak penumpang lain, termasuk Kompas, untuk mendatangi customer service Lion.

Atas "serbuan" ini, Lion hanya memberikan nasi kotak. Tak ada penjelasan, apalagi permintaan maaf. Sampai berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi dari Lion mengenai insiden tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com