Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Mobil Murah, Organda Geram ke Pemerintah

Kompas.com - 09/10/2013, 13:59 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Organisasi Angkutan Darat (Organda) geram melihat sikap pemerintah yang tidak berpihak pada penyediaan angkutan publik yang aman, nyaman, dan mudah diakses.

Sementara itu, pemerintah justru dituding menambah kemacetan dengan mengeluarkan kebijakan mobil murah.

"Yang paling cepat untuk menekan kemacetan adalah disinsentif. Karena mobil murah ini sudah jalan. Maka mau enggak mau mereka dipaksa untuk meninggalkan kendaraan pribadi," jelas Ketua Umum DPP Organda, Eka Sari Lorena Rabu (9/10/2013).

Padahal menurut perhitungan Lorena, biaya berbenah angkutan umum darat hanya sekitar Rp 9 triliun, sudah termasuk penambahan armada, perbaikan manajemen, dan terminal. Ini jauh lebih sedikit dari pada subsidi bahan bakar minyak yang akan dikeluarkan pemerintah hingga Rp 220 triliun dengan adanya mobil murah.

"Sekarang tidak ada insentif, mengapa harus berbenah. Oke kita sama-sama berbenah tapi kebijakan tidak mendukung, itu sama saja," lanjut dia.

Sementara itu, disinsentif yang bisa dikenakan untuk mobil murah bisa dalam berbagai bentuk, seperti pajak-pajak tertentu yang masih bisa dikenakan, serta tambahan aturan baru untuk mobil murah.

Selain itu, kebijakan tarif parkir yang tinggi juga perlu dikenakan untuk kendaraan pribadi. "ERP perlu tapi bukan solusi konkret atasi kemacetan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Whats New
Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Whats New
Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Whats New
Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Smartpreneur
TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

Whats New
Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Whats New
J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

Whats New
Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com