Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Ignasius Jonan dan Toilet Kereta Api

Kompas.com - 10/10/2013, 10:03 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Ignasius Jonan mengatakan, dahulu, ketika dia baru menjabat sebagai orang nomor satu di PT KAI sekitar tahun 2009, dia baru menyadari bahwa tidak ada sistem penampungan limbah toilet di kereta. Jadi, limbah dari penumpang langsung dibuang ke tanah.

Kemudian, Jonan menanyakan ke teknisi di PT KAI. Dia mendapat jawaban bahwa tidak mungkin dibuat tempat penampungan limbah di toilet kereta. Hal itu disebabkan jumlah penumpang kereta sangat banyak.

"Saya lalu bilang pesawat Boeing 747 yang penumpangnya lebih banyak saja bisa. Jadi, di kereta harus bisa," kata Jonan dalam acara peluncuran buku Jonan dan Evolusi Kereta Api Indonesia di Erasmus Huis Pusat Kebudayaan Belanda, Jakarta, Rabu (9/10/2013).

Tak cukup sampai di situ, kata Jonan, pihak teknisi kembali mengatakan bahwa untuk membuat sistem toilet yang diinginkan Jonan tersebut, dibutuhkan biaya sekitar Rp 750 juta per toiletnya.

"Saya bilang ke mereka, wah lebih baik beli mobil Mercy ya daripada bikin toilet," ujarnya.

Namun, Jonan tetap pada pendiriannya. Akhirnya, sistem toilet dengan penampungan limbah dapat terealisasi dan hanya dengan biaya Rp 100 juta.

Jonan mengakui, saat pertama kali menjabat sebagai Dirut PT KAI, dia memang memulai langkah awal dari pembenahan toilet. Menurutnya, toilet mencerminkan perilaku suatu masyarakat. Menurutnya, tak ada orang yang bisa hidup tanpa adanya toilet.

Dari toilet itulah, lanjut Jonan, dia dapat mengajak seluruh karyawan PT KAI menjadi customer oriented. Padahal, sebelumnya, karyawan PT KAI sangat acuh tak acuh dalam melayani penumpang.

"Belum ada semangat customer oriented karena merasa tidak punya saingan. Jadi, orang mau naik kereta syukur, enggak naik alhamdulillah," candanya.

--------------------------------------------
Ignasius Jonan, CEO, PT. Kereta Api Indonesia, akan menjadi pembicara pada Asia Pacific Media Forum (APMF) 2014 di Bali, 18-20 September 2014. Info lengkap mengenai APMF dapat dilihat di www.apmf.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com