Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Tol Atas Laut Jakarta-Surabaya Brilian, tetapi...

Kompas.com - 10/10/2013, 15:08 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Rencana Menteri BUMN Dahlan Iskan untuk membangun jalan tol atas laut Jakarta-Surabaya sepanjang 800 km dinilai brilian. Namun, masih banyak yang harus diperhatikan.

"Barangkali ini satu ide yang menarik. Terus terang, saya belum mengkaji (tentang hal itu)," kata mantan Menteri BUMN Tanri Abeng kepada wartawan dalam forum Mengurai Stagnasi Inovasi Berbasis Litbang di Indonesia, Kamis (10/10/2013).

Yang jelas, lanjut Tanri, penting untuk dipikirkan apa yang ingin dicapai. Di samping itu, harus dipastikan pula apakah sumber daya pendukungnya cukup atau tidak. "Kalau sudah dipikirkan sumber dayanya cukup atau tidak, bisakah membangun, saya kira ini ide yang brilian. Itu yang harus dipikirkan," ungkap Tanri.

Tanri juga mengatakan, proyek ini harus benar-benar dipikirkan dan dikaji, antara lain keuntungannya. "Saya belum lihat. Idenya barangkali bagus," tambahnya.

Tanri mengatakan, proyek jalan tol 800 km ini bisa lebih dari sekadar mimpi asalkan ada proses perencanaan yang matang. "Memang kerja besar harus dimulai dari mimpi. Tetapi, kalau tidak ada proses perencanaan yang matang, strategi, struktur, dan skill-nya, ini tidak bisa menjadi kenyataan," tegasnya.

Sebelumnya, Kementerian BUMN telah menggalang 19 perusahaan milik negara untuk bersinergi membangun jalan tol di pinggir pantai yang membentang dari Jakarta hingga Surabaya.

Beberapa BUMN telah menandatangani studi kelaikan proyek jalan tol atas laut Jakarta-Surabaya itu, antara lain bank-bank BUMN, PT Krakatau Steel, PT Pelindo, Taspen, Jamsostek, dan sebagainya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com