Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenhub: Bunga Kredit Pengadaan Angkutan Umum Tinggi

Kompas.com - 11/10/2013, 14:36 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meminta lembaga keuangan seperti perbankan untuk menurunkan suku bunga kredit untuk pembiayaan pengadaan angkutan umum seperti armada bus kota.

Menteri Perhubungan, E.E. Mangindaan mengatakan, suku bunga kredit yang ringan bisa membantu perusahaan angkutan umum berkembang.

"Kemarin dengan Organda kita ngomong. Dia bilang bisa remajakan itu mobil angkutan kota yang sudah banyak asapnya. Kalau perlu bisa kredit, sehingga kita bantu perusahaan kecil untuk bisa maju," ungkap Mangindaan, di Jakarta, Jumat (11/10/2013).

Sebagai informasi, kredit armada angkutan umum saat ini masih tinggi. Ketua Umum DPP Organda, Eka Sari Lorena, beberapa waktu lalu mengatakan, suku bunga kredit untuk pembiayaan angkutan umum masih di rentang 25-29 persen, bahkan ada yang sampai 35 persen.

Ironisnya, kredit untuk kendaraan pribadi justru sangat rendah sekitar 4-6 persen. Padahal, menurut Kemenhub, penyediaan multimoda perlu dilakukan untuk menekan kepadatan di darat.

Kepala Pusat Komunikasi, Kemenhub, Bambang S Ervan menyayangkan kondisi tersebut. Menurutnya, perbankan bisa mempertimbangkan untuk menurunkan suku bunga kredit untuk armada angkutan umum.

"Saya enggak tahu juga apa pertimbangannya bunga tinggi, apakah karena risikonya besar, nanti ada kredit macet atau seperti apa. Kalau takut ada kredit macet seharusnya juga ada penjaminan," kata Bambang.

Menurut Bambang, dengan kredit yang lebih rendah, penambahan angkutan umum menjadi lebih mudah. Dengan tersedianya angkutan umum dalam jumlah banyak yang nyaman, aman, dan mudah diakses, masyarakat bisa tertarik beralih dari kendaraan pribadi, ke angkutan umum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com