Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenhub: Moratorium Untungkan Industri Penerbangan

Kompas.com - 11/10/2013, 18:57 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Penghentian sementara (moratorium) izin maskapai baru yang berlaku mulai September 2013 dinilai tak akan mengganggu iklim investasi di industri penerbangan.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Herry Bakti mengatakan, dengan pemerintah mengerem pemberian izin maskapai baru, minat investor justru naik, melihat ada upaya perbaikan di transportasi udara di Indonesia.

"Justru kalau kita enggak jaga (growth), ada 'serangan balik'. Moratorium ini dilakukan agar iklim investasi bagus," kata Herry di Jakarta, Jumat (11/10/2013).

Herry menuturkan, dunia penerbangan sangat rentan terhadap kepercayaan pemodal, terlebih lagi, kata dia, jika sering terjadi kecelakaan.

Dengan moratorium ini, kata dia, pemerintah tak mengurangi pertumbuhan, hanya menahan di level 15 persen. "Kalau kita terus kembangkan, sementara infrastruktur dan SDM belum siap, bisa 'meledak', fatal akhirnya," ujarnya.

Sebagaimana diketahui, dalam perhelatan APEC 2013 di Bali baru-baru ini, isu konektivitas menjadi poin utama pertumbuhan ekonomi. Namun, kata Herry, sejauh yang dia tahu belum ada negara-negara APEC yang berminat untuk menanamkan investasinya di industri penerbagan di Indonesia, dalam hal ini untuk pembangunan bandara. "Di APEC belum ada yang menyatakan minat, baru indikasi," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com