Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika AS Gagal Bayar Utang, Ini Negara-negara yang Paling "Menderita"

Kompas.com - 14/10/2013, 13:38 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Jika pembicaraan mengenai penaikan pagu utang pemerintah AS tak tercapai hingga batas akhir Kamis (17/10/2013) pekan ini, negara-negara yang selama ini memegang surat utang pemerintah AS terancam akan rugi.

Hal ini karena negara-negara pemegang obligasi pemerintah AS tak mendapatkan pembayaran dari AS, alias surat utang yang dipegang menjadi default (gagal bayar).

Atas kemungkinan terjadinya kondisi itu, para petinggi institusi keuangan global telah memperingatkan Pemerintah AS, jika terjadi gagal bayar, hal itu akan menjadi musibah katastropik di pasar keuangan dan membuat instabilitas global.

Sejauh ini, batas atas utang pemerintah AS adalah 16,7 triliun dollar AS, dan pagu tersebut ingin dinaikkan sekitar 1 triliun dollar AS.

Negara-negara di Asia merupakan pemegang obligasi pemerintah AS dalam jumlah besar. Posisi teratas dan pemberi utang paling besar bagi AS, ditempati oleh China, dengan nilai obligasi yang dipegang mencapai 1,27 triliun AS.

Posisi kedua ditempati oleh Jepang, di mana negara ini memberikan utang kepada pemerintah AS sebesar 1,13 triliun dollar AS.

Di luar dua negara tersebut, ada beberapa negara di Asia yang terancam tak memperoleh pembayaran dari pemerintah AS, jika hingga Kamis besok belum ada kesepakatan mengenai anggaran antara DPR dan Senat AS.

Berikut adalah daftar negara-negara di kawasan Asia yang memegang obligasi pemerintah AS dalam jumlah cukup besar. Data didasarkan pada jumlah obligasi yang dipegang per Juli 2013

China -- 1,27 triliun dollar AS
Jepang -- 1,135 triliun dollar AS
Taiwan -- 185,8 miliar dollar AS
Singapura -- 81,5 miliar dollar AS
India -- 59,1 miliar dollar AS
Korea -- 51,4 miliar dollar AS
Thailand -- 43,7 miliar dollar AS
Malaysia -- 15,9 miliar dollar AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com