Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
ADVERTORIAL

Muhaimin : Hadapi AEC 2015, Lulusan PT Harus dilengkapi Keterampilan Kerja

Kompas.com - 21/10/2013, 16:03 WIB
advertorial

Penulis

Perguruan Tinggi (PT) dituntut untuk mampu mencetak lulusan yang kompeten dan berdaya saing dalam pasar kerja. Hal ini diperlukan menjelang diberlakukannya The Asean Economic Community atau Komunitas Ekonomi Asean tahun 2015.

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar mengatakan dalam menghadapi era persaingan bebas ini para lulusan pendidikan di Indonesia harus mampu menguasai pengetahuan dan teknologi untuk mengaplikasi keterampilan dan kompetensi kerja yang dimiliki.

“Pemerintah terus mendorong lulusan pendidikan bersiap menjadi tenaga kerja yang berkemampuan tinggi untuk memasuki pasar kerja global yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan pekerja,kata Menakertrans Muhaimin Iskandar di Jakarta pada Minggu (20/10), seusai memberikan Orasi Ilmiah dalam  Wisuda ke-66 Universitas Sultan Agung (Unisulla) Semarang, Sabtu (19/10).

Menurut Muhaimin dalam menghadapi AEC 2015,  semua lembaga pendidikan dan pelatihan juga diharapkan mampu berperan dalam memberikan bekal berupa hardskills dan softskill yang memadai sehingga lulusannya dapat bersaing dalam mencari pekerjaan yang layak.

Hardskills antara lain berupa ilmu pengetahuan, teknologi, dan keterampilam teknis yang sesuai dengan bidang ilmunya.Sedangkan  softskills adalah kemampuan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain yang menjadikannya mampu mengembangkan kerja secara maksimal, kata Muhaimin.

Kedua kemampuan itu, lanjut Muhaimin, sangat dibutuhkan untuk mencapai keberhasilan tidak hanya bagi individu dan organisasi, tapi juga bagi bangsa dalam pembangunan sosial ekonominya.

Dalam dunia ketenagakerjaan di Indonesia saat ini, lanjut Muhaimin, terdapat tiga isu strategis. Yaitu rendahnya kualitas angkatan kerja sehingga tidak memiliki daya saing, besarnya jumlah pengangguran akibat tidak seimbangnya persediaan tenaga kerja dengan jumlah kebutuhan tenaga  kerja dan terbatasnya kesempatan kerja.      

Untuk mengatasi ketiga isu tersebut, pemerintah mengambil kebijakan dalam peningkatan daya saing bidang ketenagakerjaan. Yaitu, mendorong terciptanya kesempatan kerja yang layak (ada perlindungan dan jaminan sosial), mendorong terciptanya kesempatan kerja yang luas, meningkatkan kondisi dan mekanisme hubungan industrial, menyempurnakan dan melaksanakan peraturan ketenagakerjaan, meningkatkan kompetensi, menciptakan kesempatan kerja melalui program pemerintah, serta mengembangkan kebijakan pendukung pasar kerja melalui informasi pasar kerja.

"Untuk menghasilkan tenaga kerja terampil dan profesional, kita harus membangun sistem atau mekanisme agar dunia pendidikan dan pelatihan memperkuat kelembagaan diklat, meningkatkan kualitas pelatihan dan meningkatkan koordinasi antar lembaga penanggungjawab kebijakan lembaga diklat," jelas Muhaimin.

Dalam menghadapi persaingan tersebut, SDM yang dimiliki saat ini kondisinya masih memerlukan perhatian serius di dalam pembangunan menyeluruh dan sedang digalakkan pemerintah.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis pada Mei 2013, jumlah angkatan kerja Indonesia sebanyak 121,2 juta, dimana 47,90% atau sejumlah 54,6 juta orang berpendidikan SD ke bawah. Selain itu, jumlah pengangguran terbuka yang  masih cukup tinggi, yakni 7,2 juta orang atau sekitar 5,92%.

Muhaimin menambahkan sistem sistem pendidikan dan pelatihan belum optimal bersinergi dengan pasar. Selain itu juga pesatnya perkembangan teknologi dan kompleksitas dunia modern yang menuntut pola-pola baru dan penyesuaian dalam bekerja.

"Untuk bisa bersaing di pasar global dan dalam negeri, lulusan pendidikan dan pelatihan perlu diberikan bekal tambahan antara lain melalui program pemagangan atau pelatihan langsung ditempat kerja," kata Muhaimin

Kepada sarjana lulusan pendidikan, Muhaimin mengatakan tantangan apapun yang akan dihadapi, akan dapat ditaklukkan, jika para lulusan peguruan tinggi menjadi tenaga kerja yang kompeten. "Yaitu tenaga kerja yang memiliki bekal dari dunia pendidikan atau pelatihan ditambah pemagangan."kata Muhaimin.

Menurutnya, dunia pendidikan berperan dalam memberikan pengetahuan, dunia pelatihan mengembangkan kompetensi individu yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja. Sedangkan pengalaman bekerja yang  diperlukan untuk memasuki pasar kerja dapat diperoleh melalui program pemagangan.      

Muhaimin kembali mengingatkan tantangan dan ancaman yang dihadapi dalam era global semakin berat, mengingat dengan berlakukan perdagangan bebas maka perpindahan tenaga kerja akan sangat dimungkinkan.

Namun, dia menambahkan tantangan terbesar justru berasal dari dalam negeri, yakni bagaimana meningkatkan kualitas tenaga kerja Indonesia agar memiliki daya saing di dalam negeri menghadapi ancaman masuknya tenaga kerja asing. (adv)

Pusat Humas Kemnakertrans

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Whats New
Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Whats New
Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Whats New
TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Earn Smart
Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Whats New
3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

Whats New
Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Whats New
Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Work Smart
IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

Whats New
Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Whats New
Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Whats New
Sepatu Impor Sudah Diterima Pemilik, Siapa yang Tanggung Denda Rp 24,74 Juta?

Sepatu Impor Sudah Diterima Pemilik, Siapa yang Tanggung Denda Rp 24,74 Juta?

Whats New
BI: Biaya Merchant QRIS 0,3 Persen Tidak Boleh Dibebankan ke Konsumen

BI: Biaya Merchant QRIS 0,3 Persen Tidak Boleh Dibebankan ke Konsumen

Whats New
Pemerintahan Baru Bakal Hadapi 'PR' Risiko Impor dan Subsidi Energi

Pemerintahan Baru Bakal Hadapi 'PR' Risiko Impor dan Subsidi Energi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com