Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Berakhir di Zona Merah

Kompas.com - 22/10/2013, 16:27 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun pada penutupan perdagangan hari ini, Selasa (21/10/2013). IHSG tercatat turun sebesar 65,43 poin atau melemah 1,43% menjadi 4.512,74. Tercatat ada 177 saham turun, 76 saham naik dan 95 saham tidak bergerak.

Pada pukul 16.05 WIB, ada 5,31 miliar saham yang berpindah tangan dengan nilai Rp 5.859,16 triliun. Sembilan sektor berada di zona merah, yang dipimpin oleh sektor industri lainnya, yang turun 3,05 persen.

Disusul oleh sektor basic industry turun 2,73 persen, infrastruktur turun 2,10 persen, manufaktur turun 1,57 persen, konstruksi turun 1,42 persen, perdagangan turun 1,23 persen, dan produk konsumen turun 1,11 persen.

Sementara itu sektor keuangan turun 1,02 persen dan pertambangan turun 0,25 persen Hanya satu sektor yang berada di zona hijau, yakni sektor perkebunan yang naik 2,06 persen.

Saham LQ45 yang berada di posisi top losers adalah; PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) turun 3,79 persen, PT Charoen Pokphand Tbk (CPIN) turun 3,64 persen, PT Astra International Tbk (ASII) turun 3,62 persen, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) turun 3,57 persen dan PT Alam Sutera Realty  Tbk (ASRI) turun 3,23 persen.

Saham LQ45 yang berada di posisi top gainers adalah; PT PP London Sumatera Tbk (LSIP) naik 3,97 persen, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) naik 2,04 persen, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik 1,23 persen dan PT Tambang Batubara Tbk (PTBA) naik 1,09 persen. (Asnil Bambani Amri)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Whats New
Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Whats New
Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Whats New
Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Whats New
Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Whats New
Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

Whats New
Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Whats New
Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Whats New
Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com