Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mentan: Gejolak Harga Pangan Akibat Masalah Perdagangan

Kompas.com - 22/10/2013, 17:02 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertanian Suswono mengklaim, sejumlah komoditas pangan seperti harga beras dan gula relatif stabil sepanjang 2013, kecuali harga daging sapi, bawang merah, cabe, serta kedelai.

"Dimungkinkan fenomena harga tinggi tersebut akibat masalah perdagangan, melemahnya nilai tukar rupiah, kenaikan biaya angkut, dan bukan hanya masalah kelangkaan semata," lapor Suswono dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI, di Jakarta, Senin (21/10/2013).

Sebagaimana diketahui sejumlah komoditas pangan strategis tak dapat dipenuhi dari dalam negeri. Ironisnya pemenuhan kebutuhan nasional pun terindikasi diwarnai praktik kartel.

Bersamaan dengan rapat kerja anggaran kementerian lembaga (RKA KL) kemarin, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) juga menggelar sidang lanjutan dugaan kartel bawang putih.

Dalam RKA KL tersebut, Suswono juga melaporkan kementeriannya mendapatkan alokasi pagu anggaran indikatif untuk 2014 sebesar Rp 15,47 triliun. Suswono juga melaporkan kementeriannya telah melakukan efiensi anggaran sebesar Rp 1,073 triliun.

Serapan angaran

Sementara itu, sampai dengan tanggal 18 Oktober 2013, serapan angaran Kementerian Pertanian sudah mencapai 58,76 persen. Suswono mengklaim itu relatif di atas angka rata-rata realisasi serapan anggaran secara nasional.

"Capaian serapan ini juga telah memperhitungakn tambahan dana dari kegiatan direktif Presiden sebesar Rp 791,53 miliar yang penerbitan DIPA-nya baru pada bulan September lalu. Pada periode sama 2012 capaian serapan APBN Kementan sebesar 57,92 persen," jelasnya lagi.

Ia mengaku serapan tertinggi berdasarkan kewenangan pusat-daerah terdapat pada alokasi kantor daerah. Sementara berdasarkan jenis belanja, realisasi tertinggi untuk belanja sosial dan belanja pegawai.

Capaian fisik Kementerian Pertanian sebesar 66,67 persen. Suswono memprediksi, sampai akhir tahun serapan anggaran Kementerian Pertanian mencapai 94,43 persen. Ia beralasan, anggaran yang tak terserap lantaran efsiensi sesuai Perpres No.70/2012.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Whats New
Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Whats New
Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Whats New
MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

Whats New
Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Whats New
Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Whats New
Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Whats New
Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Whats New
Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Whats New
Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Whats New
Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com