Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank BUMN Terlibat Suap Diebold, Ini Pesan Gubernur BI

Kompas.com - 24/10/2013, 21:01 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) akan segera menindaklanjuti soal temuan otoritas pasar modal AS yang menyatakan perusahaan penyedia jasa ATM Diebold melakukan suap kepada tiga pejabat bank pemerintah.

Hal ini untuk mendapatkan kejelasan terkait masalah tersebut. Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, sudah menjadi wewenang bank sentral untuk mengawasi lembaga perbankan yang saat ini bermasalah, meski pengawasan perbankan sebentar lagi akan pindah ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

"Kami akan menindaklanjuti dan meyakinkan bahwa ini sudah dilakukan tindak lanjut yang seharusnya," kata Agus saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (24/10/2013).

Agus menganggap bahwa justifikasi otoritas pasar keuangan AS, Securities and Exchange Commission (SEC) adalah suatu temuan yang harus ditindaklanjuti oleh masing-masing bank. Di masing-masing bank tersebut tentu saja ada dewan komisaris yang bisa menanyakan kebenaran soal kasus tersebut.

Di sisi lain, direktur kepatuhan (compliance) dari masing-masing bank ini juga perlu melakukan pengawasan ke bank-nya masing-masing. "Itu yang akan dilaksanakan oleh bank-bank yang berstatus bank publik, bila ada informasi terkait dengan dugaan gratifikasi," tambahnya.

Sebagai bank publik, kata Agus, juga perlu dilakukan keterbukaan informasi kepada publik untuk menjelaskan masalah yang dimaksud. Hal ini akan memberikan klarifikasi tentang apa yang terjadi di pasar dan keadaan bank tersebut itu sendiri.

"Apabila BI memperoleh informasi dari SEC akan dilakukan tindak lanjut untuk menanyakan status itu untuk minta klarifikasi," katanya.

Agus menambahkan bahwa hal ini juga akan ditindaklanjuti oleh OJK sebagai pengawas perbankan nantinya untuk menanyakan bagaimana sebagai institusi publik menjelaskan tentang masalah ini.

"Apabila nanti ditemukan adanya satu pelanggaran, itu tentu harus dilakukan tindak lanjut sesuai dengan aturan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com