Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2014, Kuota BBM Bersubsidi Tidak Ditambah

Kompas.com - 27/10/2013, 18:56 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah meminta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk tidak menambah kuota bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di tahun depan guna menghemat anggaran negara.

Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, pemerintah meminta kuota BBM bersubsidi di tahun depan hanya 48 juta kilo liter (KL), sama dengan target di tahun ini.

"Yang penting 2014 jangan lewat 48 juta KL, sudah begitu saja. Simple saja, kita tidak mau rumit, tidak perlu terlalu detail," kata Bambang di Jakarta, Minggu (27/10/2013).

Bambang pun menyerahkan semua kebijakan penentuan kuota BBM bersubsidi ke Kementerian ESDM. Pihaknya tidak akan mencampuri urusan kebijakan tersebut karena pemerintah hanya akan menyiapkan anggaran untuk subsidinya.

"Terserah kebijakannya, mau konversi boleh, distribusi boleh. Pokoknya ujungnya yang kita lihat," tambahnya.

Pemerintah pun meminta Kementerian ESDM juga bisa berkomitmen terhadap apa yang diputuskan bersama. Apalagi di tahun ini juga diperkirakan akan menghabiskan kuota 48 juta KL. Soal rencana penggunaan alat pengendalian BBM bersubsidi atau radio frequency identification (RFID) yang sampai saat ini belum kelar, pemerintah pun tidak mau tahu.

Yang penting adalah bagaimana Kementerian ESDM bisa berkomitmen menjaga kuota BBM bersubsidi seperti yang sudah ditetapkan. "Kita selalu bicara dengan mereka, kita selalu mengingatkan. Terserah kita mah, mau RFID boleh, cashless boleh atau dua-duanya. Kita terserah, yang penting tujuan tercapai, cara itu menurut saya tidak penting. Yang penting harus pilih cara yang bisa diberlakukan di lapangan," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com