Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saham LinkedIn Merosot, Wall Street Merah

Kompas.com - 31/10/2013, 07:22 WIB


NEW YORK, KOMPAS.com -
Saham-saham di Wall Street ditutup melemah pada Rabu (30/10/2013) waktu setempat (Kamis pagi WIB). Pasar melakukan aksi ambil untung setelah Federal Reserve AS mempertahankan program stimulus moneter agresifnya dan menegaskan bahwa mereka akan menunggu kondisi ekonomi lebih kuat sebelum menguranginya.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 61,59 poin (0,39 persen) pada 15.618,76. Indeks berbasis luas S&P 500 melemah 8,64 poin (0,49 persen) menjadi 1.763,31, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq terkoreksi 21,72 poin (0,55 persen) ke posisi 3.930,62.

Keputusan Fed untuk mempertahankan program pembelian obligasi 85 miliar dollar AS per bulan, meskipun "bullish" untuk saham, secara luas sudah diantisipasi dan telah membantu mendorong Dow dan S&P 500 ke rekor baru pada Selasa (29/10/2013).

Analis mengatakan pasar melakukan konsolidasi setelah kenaikan baru-baru ini. "Ini hanya kasus aksi ambil untung," kata William Lynch, direktur investasi Hinsdale Associates.

"Pasar telah begitu kuat bahwa itu sudah saatnya untuk istirahat."

Raksasa otomotif AS General Motors menguat 3,2 persen setelah labanya tidak termasuk item khusus mengalahkan harapan sebesar tiga sen pada 96 sen per saham. Perusahaan melaporkan hasil yang lebih baik di Amerika Utara dan kerugiannya memnyempit di Eropa.

Pengembang video game Electronic Arts melonjak 7,8 persen setelah melaporkan laba 33 sen per saham, lebih dari dua kali lipat 12 sen yang diperkirakan oleh para analis. Perusahaan juga menaikkan proyeksi labanya.

Perusahaan farmasi Gilead Sciences melonjak 4,6 persen setelah labanya naik 17 persen menjadi 788,6 juta dolar AS dan perusahaan menaikkan proyeksi pendapatannya serta rencana untuk penelitian dan pengembangan belanja. Penjualan produk antivirus yang sangat kuat.

Perusahaan transfer uang Western Union jatuh 12,4 persen setelah mengumumkan bahwa pihaknya memperkirakan pertumbuhan laba operasi menjadi datar pada 2014 karena biaya regulasi secara signifikan lebih tinggi.

Situs jejaring internet LinkedIn merosot 9,3 persen setelah perusahaan memperkirakan pendapatan kuartal keempatnya sebesar 415-420 juta dollar AS lebih rendah dari perkiraan analis 438,1 juta dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com