Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sumber Pangan Lokal Kunci Ketahanan Pangan

Kompas.com - 31/10/2013, 13:58 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


PADANG, KOMPAS.com - Diversifikasi pangan dan pendayagunaan sumber pangan lokal diyakini menjadi kunci penting tercapainya ketahanan pangan demi sistem pangan yang kontinu.

"Demi sistem pangan berkelanjutan, penggunaan dan diversifikasi sumber daya pangan lokal menjadi kunci tercapainya ketahanan pangan dan gizi seimbang di tingkat nasional dan lokal," kata Kepala Perwakilan Badan Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) Mustafa Imir dalam acara puncak Peringatan Hari Pangan Sedunia di Padang, Kamis (31/10/2013).

Mustafa mengatakan, sebuah sistem pangan terdiri dari lingkungan, masyarakat, institusi, dan proses dimana produk pertanian diproduksi, diolah, dan dibawa ke konsumen. Segala aspek dalam sistem pangan akan berpengaruh pada ketersediaan dan akses terhadap keberagaman, makanan bergizi, serta kemampuan konsumen untuk memilih diet yang sehat.

Sistem pangan yang berkelanjutan, ucap Mustafa, bergantung pada petani dari segi produksi. Sebagian besar produk pangan primer dihasilkan oleh petani kecil.

"Lebih dari 70 persen produk pangan dasar dihasilkan oleh petani kecil. Tulang punggung ketahanan pangan adalah petani kecil. Sistem pangan berkelanjutan juga dibangun oleh dan bergantung pada petani kecil dalam hal produksi," ujar Mustafa.

Lebih lanjut, tantangan yang harus dihadapi oleh dunia dan Indonesia adalah ketidaktahanan pangan dan gizi buruk. Faktor penyebab langsung gizi buruk sangat kompleks, termasuk diantaranya:
- tidak cukupnya persediaan pangan yang aman, beragam, dan bergizi.
- kurangnya akses air bersih, sanitasi, dan layanan kesehatan.
- tidak tepatnya pemberian makanan pada anak dan pilihan diet untuk orang dewasa.

"Untungnya kita sudah memiliki pengetahuan dan pengalaman tentang bagaimana mengatasi isu-isu ini agar dapat memastikan ketahanan pangan dan gizi dengan komitmen kuat dari pemerintah dan para pemangku kepentingan terkait," ujar Mustafa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com